KOMPAS.com - Sirius adalah satu-satunya bintang yang disebut namanya secara langsung dan spesifik di dalam Al-Qur'an.
Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, bahwa di dalam Al-Qur'an, bintang Sirius disebutkan secara spesifik dengan nama Syi'raa.
Penyebutan bintang Syi'raa ini terdapat dalam surah An-Najm ayat 49.
Baca juga: Kenapa Planet Terlihat Seperti Bintang dari Bumi?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Wa annahuu huwa robbusy-syi'roo
"Dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi`raa" (QS. An-Najm 53: Ayat 49).
Dijelaskan Marufin, konteksnya terkait dengan perbuatan orang-orang Shabin di Mesopotamia yang menjadikan bintang ini sebagai sesembahan.
"Sehingga ayat tersebut menyajikan penegasan, bahwa bintang hanyalah makhluk yang dimiliki Allah SWT, bukan sesembahan," Kata dia kepada Kompas.com, Rabu (31/3/2021).
Bintang Sirius secara astronomi
Dalam keilmuan astronominya, Bintang Sirius telah diketahui dan diamati sejak masa prasejarah.
Berdasarkan keterangan resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Sirius merupakan bintang paling terang di seluruh langit malam.
Nama Sirius berasal dari bahasa Yunani, Seirios yang bermakna "berkilauan".
Bintang ini terletak di konstelasi Canis Mayor (Anjing Besar).
Sirius juga merupakan salah satu bintang, yang dianggap penting bagi peradaban Mesir Kuno dan Jazirah Arab pada umumnya, karena menandai banjir tahunan di sungai Nil.
Bahkan diabadikan dalam Al-Qur'an surat An-Najm (Bintang), sebagai asy-syira (Syi-raa) yang kemudian diserap ke dalam Bahasa Latin, Aschere sebagai nama alternatif dari Sirius.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bagaimana Cara Bintang Mati?