KOMPAS.com- Beberapa negara di dunia di Eropa dan Amerika, maupun sebagian Asia, memiliki empat musim, salah satunya musim dingin dengan hujan salju putih yang terkadang menutupi jalanan.
Mungkin musim ini tidak dialami negara-negara tropis seperti Indonesia, yang hanya memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau seperti Indonesia, mungkin tidak pernah merasakan musim dingin atau salju.
Hal ini disebabkan karena Indonesia berada di sekitar garis ekuator (khatulistiwa) dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Kendati demikian, mengapa salju berwarna putih, padahal, air atau es biasa berwarna bening?
Baca juga: Fenomena Salju Mendadak Menyelimuti Kota Athena
Kenneth Libbrecht, profesor fisika di Institut Teknologi California, Amerika Serikat, dan penulis snowcrystals.com mengatakan untuk memahami hal ini kita harus tahu bagaimana H2O atau hidrogen yakni air, zat yang pada dasarnya bening, dapat berubah menjadi sesuatu yang putih.
"Jika Anda mengambil sepotong kaca, seperti kaca jendela, yang jelas-jelas bening, tapi kemudian Anda mengeluarkan palu dan Anda menghancurkan panel menjadi potongan-potongan kecil kaca itu kemudia berwarna putih" jelas Libbrecth dilansir Live Science, Sabtu (16/1/2021) .
Libbrecht mengatakan kunci dari perbedaan warna ini adalah bagaimana cahaya berinteraksi dengan satu permukaan seperti jendela dengan permukaan multi-segi seperti pecahan kaca. Konsep yang sama berlaku pula untuk salju.
Jawaban dari rahasia alam semesta tentang mengapa warna salju putih, kuncinya ada pada penjelasan ilmiah terkait prinsip ilmu optik, yakni pembiasan cahaya.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Beda dengan Salju, Begini Hujan Es Terbentuk