Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Kelemahan Vaksin Covid-19 yang Dikembangkan China dan Rusia

Kompas.com - 01/09/2020, 19:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Reuters


KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan di Rusia dan China didasarkan pada virus flu biasa yang telah menginfeksi banyak orang.

Seperti dikutip dari reuters, Selasa (1/9/2020) menurut beberapa ahli, vaksin tersebut berpotensi membatasi keefektifannya.

Vaksin CanSino Biologics '(6185.HK), yang disetujui untuk penggunaan militer di China, adalah bentuk modifikasi dari adenovirus tipe 5, atau Ad5.

Perusahaan sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan darurat di beberapa negara sebelum menyelesaikan uji coba skala besar, Wall Street Journal melaporkan pekan lalu.

Baca juga: Vaksin Corona Butuh Lebih dari 1 Dosis Suntikan, Kenapa?

Penemuan vaksin dipandang penting, untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut lebih dari 845.000 nyawa di seluruh dunia.

Vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, disetujui di Rusia awal bulan ini. Meskipun pengujian masih terbatas, pada Ad5 dan adenovirus kedua yang kurang umum.

Di China dan Amerika Serikat, sekitar 40% orang memiliki tingkat antibodi yang tinggi dari paparan Ad5 sebelumnya. Di Afrika, bisa mencapai 80%, kata para ahli.

“Ad5 menjadi perhatian saya, karena banyak orang memiliki kekebalan,” kata Anna Durbin, peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins.

"Saya tidak yakin apa strategi mereka, mungkin tidak akan memiliki kemanjuran 70%. Mungkin memiliki kemanjuran 40%, dan itu lebih baik daripada tidak sama sekali, sampai sesuatu yang lain muncul," tuturnya.

Baca juga: Vaksin Corona Rusia Belum Selesai Uji Fase 3, Hasil Uji Coba Minim Data

Gamaleya mengatakan, pendekatan kedua virusnya akan mengatasi masalah kekebalan Ad5.

Kedua pengembang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan menyetujui vaksin Ebola berdasarkan Ad5.

Namun, baik CanSino maupun Gamaleya tidak menanggapi permintaan komentar.

Peneliti telah bereksperimen dengan vaksin berbasis Ad5 untuk melawan berbagai infeksi selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang digunakan secara luas.

Mereka menggunakan virus yang tidak berbahaya sebagai "vektor" untuk membawa gen dari virus target.

Dalam hal ini adalah virus corona baru ke dalam sel manusia, mendorong respons kekebalan untuk melawan virus yang sebenarnya.

Baca juga: Vaksin Corona dari Raksasa Farmasi China Ini Tetapkan Harga Termahal di Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com