Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Tertular Virus Corona dari Kemasan Makanan? Ahli Jelaskan

Kompas.com - 24/08/2020, 16:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor


KOMPAS.com - Baru-baru ini, jejak virus corona ditemukan pada kemasan makanan beku di China yang dikirimkan dari Amerika Serikat.

Hal ini lantas membuat kekhawatiran dan memunculkan pertanyaan apakah mungkin virus corona dapat ditularkan lewat kemasan makanan?

Para ahli mengungkapkan secara teori sangat mungkin kita terpapar Covid-19 dari kemasan.

Seperti dikutip dari BBC Indonesia, Senin (24/8/2020), studi yang dilakukan di laboratorium menunjukkan virus corona bisa bertahan selama beberapa jam di beberapa bahan kemasan, seperti karton dan berbagai jenis plastik.

Baca juga: Mengapa Kita Perlu Melindungi Mata dari Penularan Virus Corona? Ahli Jelaskan

 

Apalagi sebagian besar makanan kemasan diangkut dan disimpan dalam suhu rendah, yang memungkinkan virus lebih stabil saat bertahan di suhu yang lebih rendah.

Kendati demikian, ilmuwan masih mempertanyakan apakah hasil penelitian ini dapat direplikasi di luar laboratorium.

Profesor ilmu pernapasan di University of Leicester, Inggris, Dr Julian Tang mengatakan di dunia luar, kondisi lingkungan dapat berubah dengan cepat. Artinya, virus tidak dapat bertahan lama.

Melonjaknya kasus impor virus corona di Singapura menyebabkan meningkatnya jumlah warga yang kembali memakai masker. Salah satunya adalah seorang pria bule yang sedang berbelanja buah-buahan di supermarket FairPrice Xtra di pusat perbelanjaan VivoCity, kawasan Harbourfront, Sabtu siang (21/03/2020)KOMPAS.com/ ERICSSEN Melonjaknya kasus impor virus corona di Singapura menyebabkan meningkatnya jumlah warga yang kembali memakai masker. Salah satunya adalah seorang pria bule yang sedang berbelanja buah-buahan di supermarket FairPrice Xtra di pusat perbelanjaan VivoCity, kawasan Harbourfront, Sabtu siang (21/03/2020)

Baca juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Mencuci Tangan yang Benar

Sementara itu, Emanuel Goldman, profesor mikrobiologi di Universitas Rutgers juga menunjukkan studi laboratorium menggunakan sampel hingga 10 juta partikel virus.

Sedangkan jumlah partikel virus, misalnya dalam tetesan aerosol ke permukaan, ternyata kemungkinan hanya sekitar 100.

"Kemungkinan transmisi melalui permukaan sangat kecil, dan hanya ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin di permukaan itu, dan orang lain menyentuh permukaan itu tak lama setelah batuk dan bersin (dalam waktu satu hingga dua jam)," kata Goldman dalam makalahnya di jurnal Lancet pada Juli lalu.

Baca juga: WHO: Pandemi Virus Corona Lebih Mudah Diatasi Dibandingkan Flu Spanyol

Cara virus menularkan dari kemasan makanan

Asumsi risiko penularan umumnya didasarkan bahwa pekerja di pabrik pengemasan makanan mungkin menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mata, hidung dan mulut mereka.

Namun, saat ini para ilmuwan tidak menganggap bahwa ini adalah jalur utama penularan dari sebagian besar kasus Covid-19.

"Ada kemungkinan seseorang bisa tertular Covid-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang ada virusnya," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dalam situsnya.

Namun hal ini tidak lantas dianggap sebagai cara utama virus SARS-CoV-2 menyebar. Faktanya, virus ini diperkirakan menyebar secara langsung dari orang ke orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com