Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kasus Malaria Meningkat, Ibu Hamil dan Balita Perlu Waspada

Kompas.com - 23/08/2020, 11:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren kasus penyakit malaria di Indonesia terus meningkat di tengah pandemi Covid-19, dan hal ini mengkhawatirkan kelompok rentan terutama ibu hamil dan balita.

Berdasarkan data tren kasus positif malaria dan jumlah penderita malaria (Annual Parasite Incidence/API), tercatat bahwa keseluruhan kasus malarian tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644 kasus.

Kasus malaria pada ibu hamil tahun 2019, paling tinggi terdapat di Provinsi Papua yaitu sekitar 1.769 kasus.

Namun, secara umum dari proporsi keseluruhan kasus positif malaria, kasus pada ibu hamil adalah sekitar 0,5 persen.

Baca juga: Tren Kasus Naik, Ini Peta Jalur Eliminasi Malaria 2030 di Indonesia

Direktur P2PTular Vektordan Zoonotik Kementerian Kesehatan Dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan bahwa malaria termasuk penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga layanan malaria tetap harus dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19.

Nadia mengakui bahwa di awal pandemi Covid-19 di Indonesia, sebagian besar bahkan seluruh kegiatan program terhenti karena berada dalam penyesuaian dengan adanya atau munculnya penyakit baru ini.

"Saat ini, sejak Juli, program sudah mulai dibangkitkan kembali untuk memberikan pelayanan," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Begitupun, persoalan malaria terhadap ibu hamil juga dianggap merupakan masalah kesehatan yang serius dan KLB jika tidak ditangani dengan baik.

Malaria pada ibu hamil menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah seperti berikut:

  • Anemia
  • Bayi lahir prematur
  • Berat badan bayi lahir rendah (BBLR)
  • Kematian Ibu dan bayi

Sementara, risiko malaria pada ibu hamil dalam jangka panjang yaitu masalah pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak akibat lahir prematur dan BBLR.

Pada tahun 2019 dari seluruh kasus malaria di Indonesia, 39 persen terjadi pada anak usia di bawah 15 tahun yaitu sekitar 96.659 kasus, sebanyak 14 persen atau 36.293 kasus terjadi pada balita, termasuk 3.858 kasus atau sekitar 2 persennya adalah bayi.

Terkait kasus malaria pada ibu hamil, Kementerian Kesehatan melakukan penelitian di Kabupaten Mimika, Papua sebagai salah satu daerah endemis malaria.

Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa infeksi pada ibu hamil menyebabkan anemia berat pada ibu dan penurunan berat lahir janin.

Sedangkan, infeksi malaria pada bayi merupakan penyebab utama anemia berat dan bersama dengan kecacingan.

Ironisnya, cacingan dan anemi ini bisa menjadi penyebab utama stunting yang terjadi di daerah endemis malaria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com