Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Tak Pernah Melihat Alien? Ahli Fisika Jelaskan

Kompas.com - 11/06/2020, 18:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Alam semesta sangatlah besar. Kemungkinan adanya kehidupan selain di Bumi pun besar pula. Namun mengapa kita tidak pernah melihat tanda-tandanya?

Mengutip Science Alert, Kamis (11/6/2020), inilah yang disebut sebagai Fermi Paradox: anomali ilmiah bahwa meskipun ada miliaran bintang di Galaksi Bima sakti, kita belum pernah menemukan tanda-tanda peradaban alien yang maju.

Mengapa begitu?

Ini adalah pertanyaan yang ada di kepala para ilmuwan dan fisikawan puluhan tahun lalu, waktu Fermi Paradox pertama kali ditemukan. Beberapa ilmuwan berspekulasi tentang alien yang hibernasi, atau adanya penyebab misterius di mana alien berhenti berevolusi. Atau bisa saja, alien tidak mau berkomunikasi dengan manusia.

Pada 2018, fisikawan Alexander Berezin dari National Research University of Electronic Technology (MIET) di Rusia sedikit banyak menjawab paradoks tersebut.

Berdasarkan jurnal yang ditulis Berezin, paradoks itu disebut tidak memerlukan asumsi yang kontroversial namun sulit untuk diterima. Hal ini karena Berezin memprediksikan masa depan peradaban manusia lebih buruk dibanding kepunahan.

Baca juga: Seperti Apa Bentuk Alien di Planet Lain? Pakar Menjelaskan

Berezin menyebutkan adanya kesalahan dalam Fermi Paradox, yaitu definisi kehidupan alien yang terlalu sempit.

“Mereka mungkin adalah organisme biologis seperti kita, atau bisa jadi Artificial Intelligence (AI) jahat yang memberontak kepada pencipta mereka, atau lainnya,” tutur ia.

Terbatas jarak

Pada kenyataannya, manusia belum pernah melihat langsung kehidupan alien. Menurut Berezin, hal itu disebabkan oleh kemampuan manusia untuk melihat kehidupan luar angkasa dalam jarak tertentu dari Bumi.

“Sederhananya, kita sebut ini sebagai Parameter A,” tuturnya.

Jika peradaban alien tidak bisa mencapai Parameter A, manusia belum bisa melihat keberadaannya. Antara lain dengan cara perjalanan antarbintang, siaran komunikasi luar angkasa, dan lain-lain.

Kemungkinan lainnya, menurut Berezin, adalah peradaban alien yang “tidak sempat memperhatikan” keberadaan manusia di Bumi.

aliencosmin4000 alien

“Mereka mungkin tidak memperhatikan, sama seperti kru konstruksi menghancurkan sarang semut untuk membangun real estat,” tambahnya.

Jadi apakah Berezin berusaha mengatakan bahwa manusia adalah semut? Tidak, justru ia menempatkan manusia dalam posisi perusak masa depan peradaban yang kita cari selama ini.

“Dengan asumsi hipotesis di atas adalah benar, apa artinya bagi masa depan kita? Satu-satunya penjelasan adalah prinsip antropik. Kita adalah orang pertama yang tiba di tahap antarbintang, dan kemungkinan besar menjadi orang terakhir yang pergi,” paparnya.

Baca juga: Ilmuwan: Ternyata Air juga Sumber Kehidupan Bagi Alien di Planet Mars

Meski Berezin berharap ia sendiri salah akan hal ini, banyak ilmuwan lainnya yang memiliki pandangan lebih optimis terhadap penemuan alien.

Namun penjelasan Berezin adalah spekulasi ilmiah terakhir saat ini, mengapa manusia menjelajah luar angkasa seorang diri. Itu karena mungkin kita juga akan punah seorang diri, sebelum menemukan atau ditemukan oleh peradaban lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com