Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berukuran Setengah Inci, Inilah Karya Seni Pahat Tertua di Asia Timur

Kompas.com - 11/06/2020, 12:27 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Miniatur pahat seekor burung yang ditemukan di tumpukan sampah dekat situs arkeologi China dinyatakan sebagai karya seni tertua Asia Timur.

Miniatur burung penyanyi itu setidaknya berusia lebih dari 13.000 tahun. Benda ini mengisyaratkan karya seni tradisional di wilayah tersebut.

Dilansir Science Alert, Rabu (10/6/2020), patung mungil ini tingginya sekitar 12 milimeter (setengah inci).

Tim peneliti meyakini, patung mini ini mendorong lahirnya patung hewan di Asia Timur selama lebih dari 8.500 tahun.

Baca juga: Tersembunyi Ribuan Tahun, Monumen Suku Maya Terbesar dan Tertua Ditemukan

Mulai dari Zaman Batu Lama ketika manusia masih berburu dan meramu, hingga Zaman Batu Baru ketika manusia mulai tinggal menetap dan bertani.

"Patung yang ditemukan di kawasan Lingjing ini adalah satu-satunya objek tiga dimensi dari era Paleolitikum. Patung ini diukir di tulang yang dibakar dan mewakili seekor burung yang berdiri di atas alas," tulis tim peneliti Internasional menggambarkan temuan ini.

"Ini juga satu-satunya ukiran Paleolitikum yang terawetkan dengan sangat baik hingga kita bisa mendokumentasikannya secara rinci," imbuh penulis.

Burung, terutama burung bertengger adalah tema umum dalam seni China kuno dari Neolitikum atau Zaman Batu Baru, ketika manusia purba secara bertahap mulai tinggal menetap dan memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai.

Penemuan baru ini menunjukkan, seni ukir adalah hobi atau kebiasaan kreatif di wilayah tersebut jauh sebelum era Neolitikum.

Para ahli menganalisis miniatur patung burung itu di empat lembaga penelitian berbeda, yakni di China, Perancis, Jepang, dan AS.

Para ahli memperkirakan, patung itu dibuat antara 13.400 sampai 13.200 tahun yang lalu. Selain itu, patung ini mungkin dibuat beberapa ratus kilometer dari Beijing.

Teknik pemahatan modern juga tampak dalam proses pembuatan patung itu. Para penulis berpendapat, tradisi artistik kuno di era Palaeolitikum sudah meluas 30.000 tahun sebelum hari ini.

Dengan memperhatikan pahatan yang sangat detail dalam patung, ahli berpikir mungkin ada sejarah yang kaya dalam seni memahat di daerah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com