Oleh Samuel Levin
KITA tidak tahu apakah alien itu ada atau tidak. Tetapi terdapat begitu banyak planet di alam semesta – beberapa ahli mengatakan bahwa ada lebih banyak planet dibanding jumlah seluruh pasir di bumi – sehingga banyak ilmuwan berpikir bahwa keberadaan alien patut dicari tahu.
Untuk membantu mempersempit pencarian kita, kita sering mencari tahu seperti apa bentuk alien, dan karena itu kondisi apa yang mereka butuhkan.
Sebagai contoh, jika kita berpikir alien sebagian besar terdiri atas karbon seperti kita, kita harus mencari planet yang memiliki karbon. Jika kita berpikir mereka bergantung pada air, kita harus mencari planet dengan air, beberapa di antaranya telah kita temukan.
Masalahnya, mencari tahu seperti apa alien itu tidaklah mudah. Kita hanya memiliki satu contoh dari kehidupan –kehidupan di muka bumi– untuk dipelajari. Untuk melihat mengapa ini masalah menantang, bayangkan kita ingin belajar tentang kupu-kupu.
Biasanya, kita akan mencari sebanyak mungkin kupu-kupu dan mencari tahu hal-hal apa saja yang ada pada semua kupu-kupu. Kita mungkin belajar bahwa semua kupu-kupu memiliki dua antena dan enam kaki. Jika kita hanya melihat satu kupu-kupu, sebut saja kupu-kupu raja, kita mungkin salah memprediksi bahwa semua kupu-kupu berwarna jingga dan hitam.
Dengan melihat hanya satu contoh kehidupan (kehidupan di bumi), sulit bagi kita untuk mengetahui bagian mana yang universal dan mana yang khusus hanya ada di bumi. Di Bumi, semua kehidupan berbasis karbon dan membutuhkan air. Apakah semua kehidupan alien juga begitu?
Terkadang ilmuwan membuat tebakan berdasarkan proses yang disebut “evolusi konvergen” di bumi. Ini terjadi ketika sifat yang berbeda, seperti mata atau anggota badan, berevolusi beberapa kali dalam kelompok organisme yang berbeda.
Misalnya, organ mata telah berevolusi beberapa kali pada mahluk di Bumi, jadi kita mungkin berpikir bahwa alien juga memiliki mata. Masalahnya adalah bahwa spesies yang berbeda di Bumi bukanlah contoh independen, karena mereka semua berasal dari satu kesatuan leluhur.
Semua kehidupan di Bumi berhubungan. Mata mungkin umum di planet yang terang seperti bumi, namun tidak di planet yang gelap. Mata mungkin umum dalam kehidupan berbasis DNA, namun tidak demikian pada kehidupan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.