Andalkan Kereta Cepat Whoosh, Perumahan di Karawang Ini Resmi Dibangun

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengandalkan aksesibilitas dari Kereta Cepat Whoosh, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dan Jalur Pantai Utara Jawa, Arrayan Group resmi memulai pembangunan Socia Garden Karawang, Minggu (28/4/2024).

Realisasi konstruksi fisik ini untuk memenuhi komitmen kepada konsumen yang telah membeli hunian bebas PPN dan harus diserahterimakan sebelum Desember 2024.

Perusahaan akan membangun 350 unit tahap pertama klaster Tivoli Garden dengan target serah terima kunci pada 1 Desember 2024.

Baca juga: Stasiun Whoosh Karawang Punya Peran Besar Saat Keadaan Darurat

Direktur Komersial & Retail Arrayan Group Handoko P Anggraito menuturkan Socia Garden merupakan hunian yang mengusung konsep green and smart living yang dipadu dengan teknologi ramah lingkungan pada setiap unitnya.

“Hari ini dengan bangga kami telah melakukan proses groundbreaking sebagai bentuk komitmen kami, membangun dan serah terima unit tepat waktu dengan kualitas bangunan yang baik serta berkualitas,” ujar Handoko.

Dia menjelaskan, terdapat dua tipe rumah dengan gaya skandinavia yang dibangun yakni 2 lantai dengan dua kamar timur, dan 2 lantai dengan empat kamar tidur.

Baca juga: Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karawang: Pilihan Ekonomis

Marketing Director Commercial & Ritel Stephanie Nany RG menambahkan, perumahan ini dilengkapi beragam fasilitas, mulai dari jogging track, club house, dan utilitas yang ditanam di bawah tanah.

"Saat ini jumlah konsumen yang memenuhi daftar tunggu masih cukup banyak, sehingga kami berencana meluncurkan tahap dua," lanjut dia.

Rencananya, pada akhir Mei 2024, Arrayan Group akan kembali membuka penjualan rumah tahap 2 yang disertai ruko dua lantai sebanyak 27 unit.

Untuk diketahui, Kabupaten Karawang merupakan salah satu kawasan dengan konsentrasi pada pengembangan sektor industri otomotif terbesar di Indonesia.

Baca juga: Ada Diskon PPN, 350 Unit Rumah di Karawang Sold Out

Kabupaten Karawang juga ditetapkan sebagai kawasan dengan UMK tertinggi kedua di Jawa Barat dengan angka Rp 5,2 juta.

Hal ini merupakan potensi bagi Arrayan Group untuk mengembangkan properti hunian dan komersial yang permintaannya terus meningkat.

Stephanie mengatakan, kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja di sekitar area industri ini demikian tinggi.

Mereka merupakan para pekerja yang berasal dari berbagai daerah dengan beragam latar belakang. 

"Jumlahnya puluhan ribu orang, sangat membutuhkan hunian yang representatif, layak huni, dan tentu saja memenuhi ekspektasi," imbuhnya.