Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantornya Retak Imbas Proyek BSI, Menteri ESDM Minta Kementerian PUPR Investigasi

Kompas.com - 02/02/2024, 12:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, retak yang disinyalir imbas adanya proyek Gedung BSI Tower.

Menanggapi hal ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan investigasi.

"Wah iya tuh. Lagi kita minta PUPR investigasi. Jadi kita lihat kenapa penyebabnya," ujar Arifin saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/2/2024) malam.

Menurutnya, proyek Gedung BSI Tower seharusnya memiliki prosedur khusus, terlebih letaknya yang dekat dengan bangunan heritage.

"Harusnya ada prosedur yang ini ya, apalagi itu di dekat gedung yang heritage," imbuh Arifin.

Sementara saat ini, Kantor Menteri ESDM tersebut pindah sementara ke Gedung Chairul Saleh.

"Wah itu saya rasa agak lama ya (pindahnya). Ya kita lihat aja nanti hasil investigasinya," lanjut Arifin.

Baca juga: Proyek BSI Tower Disetop Sementara Usai Sebabkan Gedung ESDM Retak

Di sisi lain, PT PP (Persero) Tbk sebagai pelaksana pekerjaan melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan terkait dengan kondisi Gedung Heritage Kementerian ESDM pada Selasa (30/01/2024).

Pembangunan Gedung Kantor BSI dimulai pada November dengan ditandai groundreaking pada tanggal 9 November 2023.

PT PP telah ditunjuk sebagai kontraktor pemenang tender proyek Gedung Kantor BSI dengan skema Build, Operate & Transfer (BOT) selama 30 Tahun.

Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Rabu (31/01/2024), seiring dengan terjadinya keretakan pada Gedung Heritage Kementerian ESDM, PT PP akan melakukan evaluasi, merencanakan langkah mitigasi sesuai standar dan prosedur, serta tetap memprioritaskan keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja.

Dengan adanya peristiwa penurunan tanah ini, PT PP menyatakan pemberhentian sementara pekerjaan, melakukan evaluasi, pendampingan oleh Kementerian PUPR, dan menyusun tindak lanjut perencanaan mitigasi lanjutan untuk perkuatan.

"Kami saat ini tengah mengevaluasi bersama Ahli Geoteknik dan didampingi oleh PUPR dalam mengantisipasi settlement ini agar terkendali kedepannya. Tentunya kami juga akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian ESDM untuk meminimalkan dampak dan mengembalikan kondisi bangunan gedung heritage," jelas Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com