Usai Pemilu, Kondisi Sektor Perkantoran Diprediksi Kembali Membaik

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pandemi Covid-19 sudah berlalu, hingga akhir tahun 2023, kondisi pasar perkantoran di Jakarta belum sepenuhnya membaik.

Berdasarkan laporan Kondisi Pasar Properti pada Kuartal IV-2023 yang dirilis oleh Colliers Indonesia, tingkat hunian ruang kantor baik di kawasan central business district (CBD) dan di luar CBD masih ada di bawah 80 persen.

Tercatat, tingkat hunian perkantoran di kawasan CBD Jakarta hanya 73,4 persen. Sementara tingkat hunian di luar CBD mencapai 75 persen.

Baca juga: Tahun Ini, Nihil Pasokan Gedung Kantor Baru di CBD Jakarta

Head Research Department Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, walau tingkat hunian ruang perkantoran yang ada di Jakarta saat ini masih jauh dari harapan, namun pasca tahun politik, kondisinya diprediksi akan kembali membaik.

“Setelah tahun 2024, setelah semua urusan politik dan lainnya selesai tentu maka akan menjadi momentum untuk sektor perkantoran untuk bisa naik kembali,” ujar Ferry dalam Colliers Virtual Media Briefing Kondisi Pasar Properti Kuartal IV-2023, Rabu (10/12/2023).

Tingkat hunian perkantoran yang rendah memang menjadi perhatian bagi para pelaku industri terkait khususnya para pengembang.

Baca juga: Tahun 2024, Tarif Sewa Ruang Kantor di CBD Jakarta Akan Naik

“Sampai dengan akhir tahun 2023, total pasokan ruang kantor di CBD Jakarta mencapai 7,4 juta meter persegi dan masih ada tingkat kekosongan sekitar dua juta meter persegi. Ini jumlah sangat signifikan dan menjadi pekerjaan yang cukup berat di 2024,” papar Ferry.

Untungnya, tidak akan ada pasokan ruang kantor baru di kawasan CBD pada tahun 2024 mendatang karena seluruh proyek eksisting sudah rampung dikerjakan tahun lalu.

Hal ini merupakan sesuatu yang positif untuk meningkatkan tingkat keterisian ruang kantor yang masih kosong.