Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Bisa Bikin Pendapatan Pengembang Properti Turun

Kompas.com - 09/11/2023, 13:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) di Indonesia ternyata bisa berdampak terhadap turunnya pendapatan pengembang properti.

Ini terjadi lantaran banyak masyarakat termasuk para investor menjadi waspada dalam membuat keputusan di tengah ketidakpastian kondisi politik.

Hal ini terungkap dalam analisa yang dilakukan perusahaan teknologi real estate 99 Group, mengenai dampak politik terhadap besar pendapatan para pengembang.

Berdasarkan data pendapatan 8 pengembang properti nasional selama periode Pemilihan Presiden (Pilpers) dua periode sebelumnya, tercatat ada penurunan pendapatan.

Baca juga: Tiga Kawasan Favorit Orang Asing Beli Properti

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2015, pendapatan pengembang mengalami penurunan 0,6 persen.

Sementara di tahun 2018, satu tahun sebelum pilpres, rata-rata pendapatan pengembang bahkan mengalami kontraksi 4,2 persen.

 

“Jika ditilik ke belakang, terlihat para pengembang mengalami kontraksi dari sisi pendapatan dan penjualan. Hal ini karena kewaspadaan publik, termasuk investor, untuk mengambil keputusan dalam membeli properti di tengah dinamika kondisi politik,” jelas 99 Group.

Dikatakan, para pemangku kepentingan di industri properti cenderung wait and see, menunda keputusan besar seperti pembelian, penjualan, atau pengembangan properti sambil mengamati keberlangsungan masa tahun politik yang relatif tidak stabil.

Untungnya, penurunan pendapatan tersebut tidak bertahan lama karena pendapatan pengembang berhasil pulih di tahun selanjutnya.

Baca juga: Gula-gula Beli Properti, Bebas PPN dan Bantuan Biaya Administrasi

Sebagai contoh, meski turun hingga 0,6 persen di tahun 2015, pasca Pilpres, pendapatan pengembang terus naik 3,1 persen di tahun 2016 dan 14,3 persen di tahun 2017. 

Pilpres di Indonesia sendiri rencananya akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang tepatnya pada tanggal 14 Februari. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com