Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembalian Dana Tapera ke Pensiunan PNS Capai Rp 1,79 Triliun

Kompas.com - 02/08/2023, 12:55 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah mengembalikan Rp 1,79 triliun dana tapera kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ahli waris peserta tapera

"Kami laporkan, pengembalian tabungan bagi peserta pensiunan atau ahli waris, yang dulu dikelola oleh Bapetarum sebesar Rp 1,79 triliun untuk 444.536 pensiunan PNS," ucap Komisioner BP Tapera, Adi Setianto di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Sementara sebanyak 332.823 peserta tapera pensiun masih belum mendapatkan pengembalian dana karena terkait masalah kelengkapan data.

Di sisi lain, BP Tapera telah merealisasikan Rumah Tapera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 31 Juli 2023 sebanyak 120.169 unit senilai Rp 13,46 triliun.

Ratusan ribu rumah tersebut tersebar di 9.096 perumahan yang dibangun oleh 6.176 pengembang dari 38 bank penyalur di 33 provinsi dan 386 kabupaten atau kota.

Sedangkan untuk Rumah Tapera telah tersalurkan dalam periode yang sama sebanyak 2.970 unit rumah senilai Rp 337,02 miliar.

"Kami berupaya optimal untuk terus mewujudkan rumah yang berkualitas, tepat sasaran dan dihuni dengan terus melakukan inovasi dan layanan prima," imbuh Adi.

Baca juga: Tapera Mobile Diluncurkan, Mudahkan Proses Pembiayaan Rumah

Pada kesempatan yang sama, BP Tapera meluncurkan aplikasi Tapera Mobile untuk memudahkan proses pembiayaan perumahan.

Softlaunching Tapera Mobile juga dilakukan untuk melihat bagaimana tanggapan, penilaian, hingga koreksi dari peserta tapera sebagai perbaikan sebelum diluncurkan secara resmi.

Proses bisnis aplikasi ini mempertemukan masyarakat dengan stakeholders, seperti pengembang dan perbankan yang telah bermitra bersama BP Tapera.

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan, tata kelola bisnis berbasis elektronik bisa menggantikan proses manual dalam menyimpan dan menyajikan data, sehingga lebih efektif.

"Akses realtime terhadap dokumen dan informasi menjamin data yang disajikan adalah yang termutakhir," papar Usman.

Dirinya berharap aplikasi ini bisa menjadi solusi untuk mengedepankan prinsip aksesibilitas, inklusifitas dan transparansi, di mana informasi termutakhir bisa diakses oleh siapapun dari mana saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com