Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Dunia Bergejolak, Sektor Rumah Tapak di Indonesia Masih Memikat Investor

Kompas.com - 16/06/2023, 17:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian dunia dalam beberapa bulan terakhir dipenuhi dengan ketidakpastian. Ini turut berpengaruh pada kondisi pasar properti di luar Indonesia.

Hampir diseluruh pasar Asia, serta pasar global telah mengalami dampak negatif yang disebabkan meningkatnya suku bunga bank sentral.

Hal ini mengarah kepada meningkatnya biaya pinjaman, penerimaan laba bersih pengoperasian yang lebih rendah, dan penurunan nilai properti yang dikaitkan dengan tingkat kapitalisasi yang lebih tinggi.

Baca juga: Proyek Rumah Tapak Bakal Pimpin Segmen Konstruksi Gedung Tahun Ini

Head of Capital Markets & Investment Services, Colliers Indonesia Steve Atherton mengatakan meskipun gejolak ketidakpastian berlangsung pada pasar di seluruh Asia, Amerika Serikat dan Eropa, namun di pasar berkembang di Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor.

“Pengembang asing dan investor properti yang tertarik berinvestasi di pasar berkembang, seperti Indonesia, akan memprioritaskan peluang pada sektor dengan risiko lebih rendah yang menawarkan keuntungan yang tinggi,” ungkap Steve dalam Market Insights "Impact of Global Property Market on The Indonesian Property Market".

 

Menurut Steve, salah satu sektor properti yang memiliki risiko rendah dan banyak dilirik adalah sektor rumah tapak atau landed house.

“Sektor rumah tapak terus menawarkan potensi pertumbuhan dengan margin keuntungan yang sehat dan tingkat risiko yang moderat, menjadikannya menarik bagi para pelaku yang berkomitmen,” papar Steve.

Dalam laporan tersebut, Colliers menyebutkan bahwa pengembang asing dan dana ekuitas swasta menunjukkan minat yang tinggi di sektor rumah tapak.

Baca juga: Sektor Rumah Tapak Dipercaya Masih Perkasa Tahun 2023

Hal ini menyusul permintaan lokal untuk perumahan tetap memberikan kabar baik terutama di area
Jabodetabek, dengan kisaran harga antara Rp 400 juta hingga Rp 2 miliar.

“Baik pengembang lokal kecil hingga besar memiliki potensi untuk dicapai margin keuntungan yang menguntungkan dan melaksanakan proyek secara bertahap berdasarkan permintaan pasar aktual, yang sangat diinginkan,” paparnya.

Steve menambahkan, karena daya tahannya, sektor rumah tapak telah menghadirkan peluang menarik bagi pemain baru yang ingin masuk ke pasar properti Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com