Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Dunia Bergejolak, Sektor Rumah Tapak di Indonesia Masih Memikat Investor

Hampir diseluruh pasar Asia, serta pasar global telah mengalami dampak negatif yang disebabkan meningkatnya suku bunga bank sentral.

Hal ini mengarah kepada meningkatnya biaya pinjaman, penerimaan laba bersih pengoperasian yang lebih rendah, dan penurunan nilai properti yang dikaitkan dengan tingkat kapitalisasi yang lebih tinggi.

Head of Capital Markets & Investment Services, Colliers Indonesia Steve Atherton mengatakan meskipun gejolak ketidakpastian berlangsung pada pasar di seluruh Asia, Amerika Serikat dan Eropa, namun di pasar berkembang di Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor.

“Pengembang asing dan investor properti yang tertarik berinvestasi di pasar berkembang, seperti Indonesia, akan memprioritaskan peluang pada sektor dengan risiko lebih rendah yang menawarkan keuntungan yang tinggi,” ungkap Steve dalam Market Insights "Impact of Global Property Market on The Indonesian Property Market".

“Sektor rumah tapak terus menawarkan potensi pertumbuhan dengan margin keuntungan yang sehat dan tingkat risiko yang moderat, menjadikannya menarik bagi para pelaku yang berkomitmen,” papar Steve.

Dalam laporan tersebut, Colliers menyebutkan bahwa pengembang asing dan dana ekuitas swasta menunjukkan minat yang tinggi di sektor rumah tapak.

Hal ini menyusul permintaan lokal untuk perumahan tetap memberikan kabar baik terutama di area
Jabodetabek, dengan kisaran harga antara Rp 400 juta hingga Rp 2 miliar.

“Baik pengembang lokal kecil hingga besar memiliki potensi untuk dicapai margin keuntungan yang menguntungkan dan melaksanakan proyek secara bertahap berdasarkan permintaan pasar aktual, yang sangat diinginkan,” paparnya.

Steve menambahkan, karena daya tahannya, sektor rumah tapak telah menghadirkan peluang menarik bagi pemain baru yang ingin masuk ke pasar properti Indonesia.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/06/16/173000321/-ekonomi-dunia-bergejolak-sektor-rumah-tapak-di-indonesia-masih-memikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke