Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu Investor, Kawasan Industri Karakatau Cilegon Tersisa 40 Hektar

Kompas.com - 14/06/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Sarana Properti (KSP) yang mengelola kawasan industri di Cilegon, Banten,  menargetkan bisa menjual sisa lahan seluas 40 hektar kepada investor sebelum 2025.

Manajer Sales and Marketing Kawasan Industri Saeful Rochman mengungkapkan, lahan seluas 40 hektar itu merupakan sisa enam persen dari total kawasan industri yang dikelola KSP.

Total lahan kawasan industri di Cilegon yang dikelola KSP seluas 630 hektar dan sekitar 94 persen sudah terjual.

"Sisanya 6 persen atau sekitar 40 hektar. Kami menargetkan sisa lahan tersebut sudah dibeli investor paling lambat sebelum 2025,” kata Saeful, Selasa (13/6/2023).

Saeful menambahkan, investor dari luar negeri seperti dari Korea masih mencari lahan di kawasan industri Cilegon. Biasanya, para investor tersebut membangun pabrik untuk industri steel related maupun petrokimia.

Baca juga: Kerap Terjadi Listrik Padam di Kawasan Industri, Ini Alasan PLN Batam

Berdasarkan data Himpunan Kawasan Industri (HKI), selama periode 2020-2022, penjualan lahan kawasan industri di seluruh Indonesia mencapai sekitar 400 hektar-500 hektar.

Sementara, mengutip data Kementerian Perindustrian, saat ini total perusahaan kawasan industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) tercatat sebanyak 129 kawasan industri dengan luas lahan mencapai 73.365 hektar.

Kawasan industri banyak menerima tenant-tenant baru dari sektor data center, kendaraan listrik, makanan minuman, dan kesehatan. Permintaan pergudangan sewa juga meningkat seiring banyaknya usaha e-commerce.

Menurut Saeful, salah satu nilai lebih dari kawasan industri di Cilegon adalah sarana dan infrastruktur yang mencukupi seperti air, listrik, serta adanya pelabuhan.

Investor biasanya memilih kawasan industri yang punya sarana penunjang bagus.

“Di Cilegon ini kami juga menyiapkan listrik dan air. Selain itu, kami juga menyewakan gudang yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan. Pelengkap fasilitas lainnya adalah pelabuhan kapal laut Cigading yang bisa digunakan untuk memasarkan hasil produksi ke luar pulau Jawa dan juga luar negeri,” jelas Saeful.

Baca juga: Subang Tambah 100 Hektar Kawasan Industri Tahun Ini

Saat ini, jumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Cilegon seimbang antara asing dan lokal dengan komposisi 50-50.

Ketika berinvestasi di Cilegon, para investor membeli lahan yang bisa digunakan selama 80 tahun dengan opsi bisa diperpanjang.

“Kawasan industri di Cilegon ini bukan yang terbesar di Indonesia mungkin hanya masuk skala medium. Namun, kami mempunyai sarana infrastruktur yang mumpuni. Ini yang menjadi salah satu faktor lahan kawasan industri masih diburu investor,” ucap Saeful.

Saat ini KSP tengah menyiapkan kawasan tiga yang sedang dalam proses pembebasan lahan. Targetnya pada 2025 kawasan tiga sudah bisa dijual.

Tantangan yang mesti diatasi oleh pemerintah demi kemajuan kawasan industri Tanah Air adalah peningkatan efisiensi sistem logistik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia mencapai 24 persen dari total PDB nasional. Padahal, negara-negara maju rata-rata biaya logistiknya hanya 10 persen dari total PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com