Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metland Percaya Diri, Tanpa Insentif Melaju dengan Dua Proyek Baru

Kompas.com - 09/06/2023, 19:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan lima kelompok industri prioritas guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yakni negara Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Lima kelompok industri prioritas ini ditetapkan dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, guna menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan.

Namun demikian, dari lima kelompok industri prioritas tersebut, properti dan konstruksi tidak termasuk di dalamnya.

Padahal, menurut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang mengutip hasil sigi Universitas Indonesia (UI),  properti dan konstruksi masih merupakan lokomotif atau leading sector bagi 185 industri ikutan lainnya.

Baca juga: Metland Raup Pendapatan Usaha Rp 332 Miliar, Naik 30 Persen

Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland) Anhar Sudradjat menegaskan, properti akan jalan terus, kendati tidak dikategorikan sebagai industri prioritas oleh Pemerintah.

"Bahkan, ada atau tidak ada insentif sebagai konsekuensi dari penetapan kelompok industri prioritas tersebut, properti diyakini terus melaju. Tetapi, jika properti diberikan insentif, itu akan lebih bagus lagi," ujar Anhar menjawab Kompas.com, usai RUPST, di Bekasi, Jumat (9/6/2023).

Pengembang, imbuh dia, sejatinya tidak memiliki ketergantungan pada satu kebijakan, institusi, atau pun lainnya dalam menjalankan bisnis.

"Kami harus terus berproduksi, namun dengan penuh perhitungan dan kehati-hatian. Oleh karena itu, mau dijadikan sebagai industri prioritas atau tidak, kami tetap otimistis, properti bisa jalan," cetus Anhar.

Optimisme Anhar dipengaruhi oleh catatan Perusahaan yang menunjukkan kinerja positif pasca terkendalinya Pandemi Covid-19. 

Sepanjang 2022, pendapatan usaha yang mampu dibukukan Perusahaan tercatat Rp 1,38 triliun atau tumbuh 15,5 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,19 triliun.

Dari segmen laba pun, Metland mampu meraup peningkatan 6,26 persen menjadi Rp 395 miliar dari tahun sebelumnya Rp 372 miliar.

Baca juga: Incar Kertajati, Metland Siapkan Aero City 226 Hektar Tahun Depan

Kontribusi masing-masing bidang usaha terhadap total pendapatan adalah 68 persen dari penjualan hunian dan 32 persen dari pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi, dan pendapatan lain-lain.

Karena performa pertumbuhan positif inilah Perusahaan kembali membagikan dividen kepada 7.655.126.330 pemegang saham sebesar 20 persen dari laba bersih atau setara Rp 10,3 per lembar saham.

Dua proyek

Selain itu, optimisme Anhar dan juga Perusahaan ditunjukkan dengan membidani kelahiran dua proyek anyar, masing-masing berada di Cikarang dan di Kertajati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com