Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pasar KPR Subsidi di Sultra Besar, BTN Kejar Target Kemitraan

Kompas.com - 10/05/2023, 15:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pengembangan hunian bersubsidi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) relatif besar.

Hal ini tecermin dari realisasi pembangunan rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sepanjang tahun 2022 sebanyak 5.000 unit.

Tentu saja pencapaian ini berdampak pada realisasi penyaluran KPR subsidi Bank BTN Kendari yang menembus Rp 429,98 miliar atau setara 2.922 unit. 

"Padahal, targetnya hanya 2.256 unit rumah," cetus Branch Manager Bank BTN Kendari Astaufik, saat membuka Pelatihan Menjadi Developer Tangguh yang digelar Badan Pendidikan dan Pelatihan REI dan Bank BTN, di Kendari, Rabu (10/5/2023).

Astaufik mengutarakan, dari total realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi Bank BTN itu, sekitar 70 persen dikontribusikan oleh developer yang tergabung di asosiasi REI.

Baca juga: Dengan Gaji Berapa Rumah Subsidi Bisa Dibeli?

Nah, penyelenggaraan diklat ini diharapkan dapat mendongkrak penyaluran KPR subsidi Bank BTN di Sultra.

"Kami juga berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan ketertarikan pengembang untuk bermitra dengan Bank BTN," imbuh Astaufik.

Untuk tahun 2023 ini, Bank BTN Kendari mematok target penyaluran pembiayaan hunian subsidi sebesar 2.490 unit atau setara Rp 379,92 miliar.

Adapun dari sisi pembiayaan KPR Subsidi Syariah, BTN Syariah mencatatkan penyaluran sebesar 1.456 unit atau setara Rp 214,10 miliar dari target 1.030 unit.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Sultra tahun 2022 lalu sebesar 5,53 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,31 persen.

Seiring pemulihan kondisi perekonomian dan kegiatan dunia usaha, ketersediaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja di Sultra menunjukkan tren positif.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, peningkatan penggunaan tenaga kerja terjadi pada berbagai lapangan usaha utama yang memiliki pangsa terbesar seperti sektor pertambangan dan perdagangan. Bahkan, tambang nikel di Sultra memiliki cadangan terbesar di Indonesia.

"Potensi bisnis pengembangan perumahan di Sultra, khususnya di Kota Kendari masih sangat besar. Kami siap bermitra untuk pengembangan bisnis perumahan di daerah," tutur Astaufik.

Sementara itu, Ketua Badan Diklat REI MR Priyanto menuturkan, kegiatan pelatihan ini merupakan tanggung jawab asosiasi REI untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya.

"Ada tiga komponen yang harus ada dalam upaya menaikkan profesionalisme anggota REI. Yakni, kualifikasi, kompetensi dan kinerja anggota asosiasi ini," tegas Priyanto.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com