Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Selain Lampung, 5 Provinsi Ini Punya Jalan Rusak Parah

Kompas.com - 07/05/2023, 11:13 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini jalan rusak di Provinsi Lampung menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Buktinya, menjadi trending topic di berbagai media sosial.

Hal itu pun memantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengecek langsung kondisi jalan rusak di Lampung pada Jumat (05/05/2023).

Potret kehidupan masyarakat yang bersandingan dengan jalan rusak sejatinya tidak hanya terjadi di Lampung. Di berbagai wilayah pun mengalami hal yang sama.

Hanya saja, tingkat kerusakan jalan di seluruh provinsi berbeda-beda. Ada provinsi yang sebagian besar jalannya rusak, terdapat pula mayoritas sudah bagus.

Untuk itu, Kompas.com mencoba menyajikan daftar provinsi yang memiliki jalan rusak terbanyak di Indonesia, merujuk situs Open Data Kementerian PUPR, periode tahun 2021.

Artikel ini menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com pada Minggu (7/5/2023). Ingin tahu provinsi mana saja yang punya jalan rusak terbanyak di Indonesia? Cek berita lengkapnya di sini Baca juga: 5 Provinsi Ini Punya Jalan Rusak Terbanyak, Lebih Parah dari Lampung

PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih memegang posisi market leader industri jalan tol di Indonesia hingga Kuartal I-2023.

Total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.260 km, merepresentasikan 50% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.

Sementara, total konsesi jalan tol yang dimiliki Perseroan pada periode yang sama adalah 1.736 km di seluruh Indonesia.

"Jumlah konsesi ini termasuk penambahan Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium BUMN-Swasta-BUMD," jelas Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lisye Octaviana dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (06/05/2023).

Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari 5 seksi ini dibangun melalui skema Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dari kelima seksi tersebut, pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 km dikerjakan oleh BUJT PT JAP.

Informasi lengkap terkait hal ini bisa Anda baca lewat tautan berikut Baca juga: Nih Penguasa Jalan Tol di Indonesia, Kuasai 50 Persen Pasar

Berupaya membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hutan netral karbon, Otorita IKN (OIKN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Asian Development Bank (ADB), di Korea Selatan, pada Jumat (05/05/2023).

Dalam kerja sama ini, ADB akan memberikan dukungan pengembangan jalan IKN menuju kota hutan netral karbon.

Pertama, kerja sama dalam hal perencanaan kota baru dengan membuat platform data geospasial Nusantara untuk memfasilitasi minat investor dan penilaian keselarasan Rencana Detail Tata Ruang dengan masterplan Nusantara.

Kedua, penilaian dampak lingkungan dan pengembangan jalan menuju Nusantara sebagai kota hutan netral karbon melalui penyusunan regionally and locally determined contributions (RLDC).

Terakhir, memanfaatkan peluang untuk memobilisasi pembiayaan termasuk potensi pembiayaan iklim, kemitraan pemerintah dan badan usaha, serta mengaktifkan dukungan pembangunan lingkungan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangun IKN Jadi Kota Hutan Netral Karbon, Otorita Gaet ADB", klik tautan ini untuk baca informasi lengkapnya Baca juga: Bangun IKN Jadi Kota Hutan Netral Karbon, Otorita Gaet ADB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com