Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik Lebaran 2023, 60 Km Jalan di Pantura Masih Kurang Mantap

Kompas.com - 13/04/2023, 08:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Jalan nasional di Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa merupakan jalur yang menjadi pilihan sebagian besar orang saat melaksanakan mudik Lebaran.

Namun Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan dari total 1.219,43 km jalan nasional tersebut, terdapat 60 - 70 Km diantaranya berada dalam kondisi kurang mantap.

“Secara keseluruhan panjang jalan nasional di Pantura dari wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sepanjang 1.219,43 km memiliki kemantapan 96,15 persen. Artinya masih sekitar 4 persen atau 60-70 km dalam kondisi kurang mantap,” ungkap Hedy dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Sejak 2018, Pemerintah Gelontorkan Rp 6,52 Triliun untuk Preservasi Jalan di Pantura

Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan karena terjadi penurunan kemantapan jalan, khususnya di Pantura wilayah Jawa Tengah dari 97,45 persen (2020) menjadi 89,36 persen (2023).

“Permasalah Pantura secara umum adalah daerah yang suka terkena banjir, seperti di Jawa Tengah di wilayah utara yakni Kudus dan Pati. Jalan ini kan sangat sensitif dengan kondisi basah,”jelasnya.

Untuk mengatasi masalah di Pantura Wilayah Jawa Tengah ini, Hedy menegaskan pada tahun 2023 h sudah dianggarkan Rp 543 miliar atau terbesar sejak 6 tahun terakhir untuk perbaikan-perbaikan.

Ia menambahkan, selain genangan banjir di lokasi jalan Pantura, fenomena lain juga perlu menjadi perhatian adalah persentase kendaraan berat yang melintasi Jalan Pantura lebih besar dibanding Jalan Tol Trans Jawa.

 

Berdasarkan data kondisi lapangan, lebih dari 80 persen kendaraan masih memilih jalan nasional sebagai jalur untuk melintasi Pantura, sehingga distribusi kendaraan belum merata dan beban terbesar masih pada jalan nasional.

“Terdapat kenaikan jumlah kendaraan berat di jalan nasional yang menyebabkan umur rencana pada perkerasan jalan tidak tercapai. Pada tahun 2022 komposisi kendaraan berat di jalan nasional mencapai 31,16 persen dan terdapat kenaikan dibanding 2021 yang sebesar 24,13 persen,” papar Hedy.

Baca juga: Ingin Mudik Lewat Jalur Pantura? Begini Kondisi Kemantapan Jalannya

Pimpinan Rapat Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan Jalur Pantura merupakan ruas jalan yang memiliki nilai strategis karena melintasi berbagai kota/kabupaten besar di Pulau Jawa, sehingga penanganan jalan harus dilakukan secara komprehensif.

“Karena posisi yang strategis ini, dibutuhkan penanganan jalan yang optimal agar kemantapan jalan selalu terjaga dan ketersediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai untuk mencegah kecelakaan lalu lintas,” kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com