Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

91 Bidang Tanah Rumah Khusus Milik Korban Badai Seroja Sudah Disertifikasi

Kompas.com - 30/12/2022, 14:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Masya Famely Ruhulessin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 185 rumah khusus (rusus) hunian tetap pasca-bencana Badai Siklon Tropis Seroja, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah selesai dibangun dan siap diserahterimakan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan, 185 rusus dibangun di atas lahan seluas 3,7 hektar.

Adapun sejumlah 91 bidang tanah yang terdiri dari 89 Sertifikat Hak Milik (SHM) dan 2 Sertifikat Hak Pakai di lahan relokasi tersebut telah disertifikasi.

Baca juga: Jokowi Serahkan Huntap serta Sertifikat buat Korban Bencana NTB

"Kementerian ATR/BPN sampai saat ini sudah berhasil menyertifikatkan sebanyak 91 bidang yang terdiri dari 89 SHM dan 2 Sertifikat Hak Pakai," terang Hadi Tjahjanto, mengutip laman resmi Kementerian ATR/BPN, Jumat (30/12/2022).

Hadi Tjahjanto mengatakan, pembangunan huntap ini merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat.

"Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Diharapkan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman, para penerima bantuan dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik," imbuh Menteri Hadi.

Baca juga: Dijual Mulai Rp 130 Juta! Daftar Rumah Murah di Cilacap, Cek di Sini (II)

Selain itu, pembangunan rusus yang menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) ini juga sudah siap dihuni.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Selasa (27/12/2022).

"Kami telah menyelesaikan pembangunan 185 unit rusus di Bima. Kami harap masyarakat yang terdampak badai siklon seroja di Bima ini bisa segera menghuni rumah khusus ini,” ujar Iwan.

Pembangunan rusus ini merupakan kolaborasi antar-unit organisasi Kementerian PUPR, khususnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan dengan Ditjen Cipta Karya.

Sementara untuk Ditjen Cipta Karya berupa program infrastruktur dasar permukiman seperti, jalan lingkungan dan penyediaan air bersih.

"Pembangunan rusus ini dilaksanakan Kementerian PUPR agar masyarakat bisa segera menghuni rumah yang layak," tambah Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com