Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perhubungan Dorong Pembangunan Pelabuhan Hijau dan Berkelanjutan

Kompas.com - 30/12/2022, 12:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Masya Famely Ruhulessin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong para pengelola untuk membangun green and smart port (pelabuhan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan).

Budi berpendapat, pelabuhan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan bukan hanya menjadi konsep, tetapi menjadi suatu keharusan yang dibangun secara konsisten.

"Bagaimana pelabuhan tidak hanya memiliki kepentingan ekonomi, tetapi juga memperhatikan lingkungan dan juga inklusif atau punya kepedulian sosial di kawasan sekitarnya. Seperti yang dilakukan bapak Presiden di Bali dengan menanam mangrove, dan upaya-upaya lainnya,” katanya dalam laman Kemenhub, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Operasional Pelabuhan Tanjung Ular Tunggu SK Menteri Perhubungan

Menurutnya, kegiatan kepelabuhanan memiliki dampak langsung pada lingkungan, seperti tumpahan minyak, yang dapat mencemari lingkungan.

Untuk itu, pengelola pelabuhan perlu menyiapkan langkah-langkah untuk menetralisasi dampak dari kegiatan tersebut.

Kemenhub sendiri berkomitmen untuk berupaya mengimplementasikan pelabuhan hijau di Indonesia dengan menetapkan kebijakan-kebijakan untuk menjamin kelestarian lingkungan di pelabuhan.

Saat ini, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) menargetkan 149 pelabuhan di Indonesia akan menerapkan konsep berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada 2024 mendatang.

Kini, ini sudah ada 14 pelabuhan yang menerapkan dan telah mendapatkan penghargaan dari Kemenkomarves.

Penghargaan yang dimaksud adalah Green Port 2022 bertema “Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia.

Adapun sejumlah pengelola pelabuhan yang menerima penghargaan yakni Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik, PT Krakatau Bandar Samudera-Terminal Umum Krakatau Bandar Samudera, dan Terminal Khusus PT Pupuk Kalimantan Timur.

Baca juga: Pelabuhan Benoa Paket B Habiskan Dana Rp 814,75 Miliar, Untuk Apa Saja?

Selanjutnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa, PT Pelindo Terminal Petikemas-Terminal Petikemas Semarang, dan PT Terminal Teluk Lamong.

Lalu, PT IPC Terminal Petikemas-Tanjung Priok, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3-Pelabuhan Tenau Kupang, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten-Pelabuhan Ciwandan, dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak Terminal Kijing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com