Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Penyelesaian Perumahan, China Beri Pengembang Pinjaman Rp 433,9 Triliun

Kompas.com - 23/08/2022, 21:40 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber Bloomberg

JAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah China dikabarkan akan memberikan pinjaman khusus sebesar 200 miliar Yuan atau Rp 433,9 triliun bagi para pengembang properti di negara tersebut.

Pemberian pinjaman ini dilakukan untuk memastikan proyek perumahan yang belum kunjung selesai bisa segera diserahterimakan dalam waktu dekat kepada pembeli.

Bloomberg melaporkan, keputusan ini diambil oleh pihak Kementerian Perumahan, Kementerian Keuangan dan Bank Sentral China pada Jumat (19/8/2022) malam.

Baca juga: Wapres Beri Tips Agar Tapera Syariah Bisa Maksimal Tekan Backlog Rumah

Bila dijalankan, maka program ini akan menjadi komitmen keuangan terbesar yang dibuat pemerintah China untuk mengatasi krisis properti berkepanjangan.

Krisis properti di Negeri Tirai Bambu tersebut menyebabkan harga rumah merosot dan penjualan real estat anjlok sehingga berdampak pada kondisi ekonomi negara tersebut.

Ratusan ribu orang China yang berasal kelas menengah telah terjebak dalam pusaran utang setelah melakukan pembayaran uang muka dan mengambil pinjaman untuk properti yang tak kunjung diselesaikan oleh pengembang.

Terlambatnya pengembang untuk menyelesaikan proyek perumahan tersebut tak lain adalah karena kekurangan dana. 

Karena itulah, beberapa pembeli rumah mulai memboikot pembayaran hipotek. Namun, ini dapat sebuah ancaman terhadap stabilitas sosial selama transisi kepemimpinan Partai Komunis.

Pinjaman khusus hanya yang diberikan tersebut nantinya akan dikucurkan bagi pembiayaan rumah yang sudah terjual tetapi belum selesai dibangun.

Didesak untuk meningkatkan pinjaman secara keseluruhan untuk mendukung ekonomi negara yang lesu, bank-bank China memangkas suku bunga pinjaman acuan mereka untuk kedua kalinya sejak 20 Mei.

Awal tahun ini, China mengizinkan bank dan manajer kredit macet untuk melonggarkan pembatasan beberapa pinjaman untuk meredakan krisis uang tunai.

Baca juga: China Berpeluang Lanjutkan Proyek Pembangunan Kereta Api di Filipina

Pada bulan April, bank sentral mengadakan pertemuan dengan sekitar 20 bank besar dan perusahaan manajemen aset untuk membantu menyelesaikan krisis di selusin perusahaan real estat besar termasuk China Evergrande Group.

Pemerintah juga elah menawarkan berbagai insentif perumahan, termasuk menurunkan persyaratan uang muka dan bahkan mendorong keluarga dengan lebih banyak anak untuk memiliki banyak properti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com