Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2022, 13:16 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Ibu Kota Negara (IKN) akan pindah dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU), hal ini tidak akan berdampak banyak pada pertumbuhan pasar properti, khususnya dari segi harga.

Hal ini terangkum dalam Indonesia Property Survey pada April tahun 2022 yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia.

Dalam survei itu, sebanyak 73 persen responden berpendapat hal demikian.

Tidak hanya terkait harga, survei tersebut juga menunjukkan bahwa 54 persen responden menilai perpindahan IKN dari Jakarta ke PPU tidak akan berpengaruh negatif terhadap tingkat okupansi properti.

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip mengatakan, optimisme akan terus bertumbuhnya sektor properti di Jakarta juga tercatat dari tidak akan terpengaruhnya
jumlah pasokan maupun permintaan.

Baca juga: Selain Jabodetabek, IKN Nusantara Potensial buat Investasi Properti

Dalam jangka pendek, pengembangan IKN diprediksi tidak akan berpengaruh signifikan dalam jangka pendek, baik dari sisi pasokan, permintaan, harga, maupun tingkat hunian.

"Kawasan Jabodetabek, khususnya Jakarta, akan tetap menjadi poros untuk beragam kegiatan bisnis dan investasi properti," ungkap Willson dalam rilis, Kamis (2/6/2022).

Meski begitu, wilayah PPU yang akan menjadi lokasi IKN Nusantara diprediksi akan potensial untuk investasi properti dalam jangka 3 tahun-5 tahun ke depan.

Pada survei tersebut, PPU mendapatkan suara dari 16 responden.

Perspektif baru juga terbentuk di mana potensi investasi properti melebar dari kawasan bisnis strategis konvensional ke wilayah yang berpusat pada pariwisata seperti Bali, Lombok, dan Labuan Bajo.

Baca juga: Problematika Ibu Kota Nusantara: Patok Sudah Terpasang, Sosialisasi Tak Kunjung Datang...

Bali mendapatkan 24 persen responden. Sedangkan Lombok dan Labuan Bajo masing-masing sebesar 11 persen.

Sebagai tambahan, sektor residensial dan perkantoran juga diprediksi akan terbangun paling awal di pengembangan IKN.

Sementara fasilitas logistik dan industri, hotel, serta ritel juga dinilai perlu dibangun pada tahapan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com