Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

IKN Akan Dimulai dari Mana?

Kompas.com - 01/03/2022, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAGI Kepala Badan Otorita IKN (BOI) pasti akan memulai dengan pertanyaan judul di atas.

Yang pasti, akan menghadapi kenyataan IKN yang masih minim antusias para perencana kota Indonesia.

IKN akan jadi preseden baru, yaitu membangun kota dunia berdasarkan rencana!

IKN harus jadi enabler reformasi meningkatkan standar kehidupan masyarakat dan pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Sejak awal, konsep masterplan IKN merujuk pada globalisasi.

Sosiolog globalisasi Saskia Sassen dari University of Columbia melihat keterhubungan ekonomi dalam konteks globalisasi berpengaruh pada rekonfigurasi keberadaan kota-kota didunia.

Kota sebagai pusat ekonomi di negaranya sebagai akumulator dan redistributor ekonomi, kini harus berhadapan dengan kota lain di dunia berkompetisi berebut kue ekonomi.

Kota pun berorientasi global. Demikian pula dengan IKN.

Globalisasi itu keniscayaan, di mana ekonomi global berkelindan erat dengan teknologi. Mengbah struktur masyarakat maupun politik kota.

Pindah IKN pun jadi perhatian dunia, sehingga solusi teknokratik pembangunan peradaban baru harus diaplikasikan dengan ukuran-ukuran kenyamanan hidup kota (livability) dan solusi teknologi terapan.

Maka siapa pun Kepala BOI, di dalam struktur kerjanya minimal harus memberikan perhatian khusus paling tidak pada dua hal yakni perencanaan pembangunan dan inovasi pembiayaan.

Pertama: Fokus Perencanaan Pembangunan

Sampai sekarang, kita tidak punya prestasi membangun terencana. Negara belum pernah merencana, membangun kota dari nol, dan berhasil dengan standar global seperti yang disebut pada misi IKN.

Semua kota Indonesia tumbuh by chancce, sporadis. Tidak by design.

IKN berpeluang menjadi benchmark kota Indonesia masa depan dalam hal pemenuhan aspek target Sustainability Development Goals (SDGs).

Dalam lampiran Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN, tahapan pembangunan akan dimulai 2022-2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com