Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Lepas 19 Aset Properti, Anda Berminat?

Kompas.com - 21/01/2022, 19:02 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PP (Persero) Tbk akan melakukan asset recycling di 19 properti yang dimiliki dua anak usahanya yakni PT PP Properti Tbk dan PT PP Urban.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PP Agus Purbianto mengatakan, aset tersebut akan dilepas dalam jumlah besar (bulk).

"Aset properti tersebut berlokasi di kota-kota besar," jelas Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2022).

Ini terdiri dari high-rise building seperti apartemen pelajar, apartemen medium, dan low-medium apartment, serta lahan kosong dengan total luas area 46,1 hektar.

Agus mencontohkan, salah satu proyek yang dimiliki oleh PP Properti yang mengikuti program tersebut adalah Grand Kamala Lagoon. 

Proyek ini berlokasi di jantung kota Bekasi dan memiliki lifestyle mall (mal gaya hidup) di dalam kawasan.

"Dengan memiliki hunian tersebut, maka para konsumen dapat merasakan manfaatnya secara langsung dimana unit ready stock dapat langsung ditempati atau disewakan kembali sehingga memiliki nilai jual," lanjut Agus.

Baca juga: Tahun 2022 Ini, PP Bidik Kontrak Baru Rp 31 Triliun

Sebagai salah satu langkah perseroan untuk mewujudkan percepatan asset recycling di bidang properti adalah bekerja sama dengan PT Danareksa Sekuritas (Persero) dalam meluncurkan program percepatan peningkatan kinerja Pasca-Pandemi Covid-19.

Dengan dilaksanakannya program tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi para investor untuk memiliki aset-aset persediaan properti yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi seperti PP.

Hal tersebut dilakukan melalui mekanisme pelepasan aset atau monetisasi aset yang telah ditetapkan.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMN dalam rangka transformasi perusahaan sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain properti, perseroan juga akan melakukan asset recycling di sektor non-properti pada penjualan peralatan berat konstruksi.

"Dimana hasil divestasi tersebut akan digunakan untuk pembaruan dan investasi alat-alat berat baru yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan anak usaha seperti kebutuhan area pertambangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com