Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tugaskan Wijaya Karya Tangani Bencana Banjir di Sintang dan Melawi

Kompas.com - 19/11/2021, 07:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau bencana banjir di Sintang dan Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (18/11/2021).

Basuki menyiapkan langkah-langkah penanganan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi dampak bencana tersebut. 

"Saya ke sini atas perintah Bapak Presiden, untuk melihat penanganan apa yang bisa dilakukan secara teknis, agar ke depannya bencana banjir tidak terulang," kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021). 

Banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang diakibatkan curah hujan tinggi serta daerah tangkapan air (catchment area) di hulu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi yang sudah banyak berkurang, sehingga sungai meluap terutama pada titik pertemuan sungai yang padat penduduk.

Baca juga: Bereskan Banjir Sintang, Jokowi Janji Bangun Persemaian dengan Penghijauan

Untuk penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR akan mengukur dan memasang geobag di area terdampak banjir paling parah seperti pusat ekonomi di perkotaan. 

Basuki menugaskan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 1 dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk segera bergerak membuat geobag.

Hal ini menyusul prediksi BMKG bahwa puncak hujan akan terjadi di sekitar Januari-Februari 2022.

Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, Kementerian PUPR akan segera menyusun masterplan penanganan banjir wilayah Sungai Kapuas dan Melawi, termasuk mengeruk dan merehabilitasi danau-danau (retarding basin).

Berdasarkan data BWS Kalimantan I Ditjen Sumber Daya Air, terdapat lebih dari 50 danau di sepanjang wilayah Sungai Kapuas.

Basuki akan menghitung kapasitas tampung danau-danau alami tersebut untuk direhabilitasi.

"Selanjutnya pada tahun 2021 sedang dilakukan pengerukan 3 danau, dan dilanjutkan dengan 7 danau pada 2022 sebagai retarding basin. Di sepanjang S. Melawi belum ada danau (retarding basin)," ucap dia.

Dia juga meminta pada tahun 2022 untuk dilalukan survei, investigasi dan desain (SID) pembangunan bendungan di hulu Sungai Pinoh sebagai anak Sungai Melawi.

"Saya lihat potensinya ada, kami akan kaji secara cermat," lanjutnya. 

Sementara ntuk perbaikan jalan akan dibahas selanjutnya. Pasalnya, saat ini kondisinya masih tergenang sehingga belum bisa diketahui tingkat kerusakan dan kebutuhan penanganan permanennya.

"Khusus untuk penanganan darurat, kami akan fokus pada spot-spot yang tergenang pada jalur logistik utama Sintang-Putussibau dan ruas-ruas jalan di pusat Kota Sintang dan sekitarnya. Pada ruas Sintang-Putussibau saya melihat ada beberapa spot yang perlu ditinggikan dan dilengkapi dengan gorong-gorong (box culvert)," tuntas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com