Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Prinsip Berkelanjutan, Gedung Sarinah Bakal Jadi Green Building

Kompas.com - 16/11/2021, 06:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan Gedung Sarinah akan kembali dibuka pada pertengahan Maret 2022.

Menurutnya hingga kini progres renovasi Gedung Sarinah telah mencapai 97 persen dan ditargetkan rampung akhir akhir tahun 2021.

"Pembangunan gedungnya itu sudah 97 persen diharapkan akhir bulan ini sudah bisa rampung semua konstruksinya, sehingga bisa beroperasi Maret 2022," kata Fetty saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/11/20210).

Baca juga: Progres Renovasi 97 Persen, Gedung Sarinah Beroperasi Maret 2022

Fetty menjelaskan Gedung Sarinah dibangun dengan mendukung konsep pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"Kalau dalam hal sertifikasi Green Building belum. Tetapi kami punya misi salah satunya yaitu mendukung SDGs. Jadi dalam kegiatan yang dilakukan di Sarinah itu akan mengarah ke SDGs," tutur Fetty.

Dia juga menyebutkan, Gedung Sarinah secara bertahap akan memenuhi proses untuk bisa mendapatkan sertifikasi Green Building.

"Hingga saat ini kalau bangunan itu sudah banyak lahan terbuka, tanaman dan sebagainya. Tetapi Green Building bukan cuma itu syaratnya, melainkan banyak sekali untuk mendapatkan sertifikasi. Tapi kita tetap akan mengarah ke Green Building," ucap dia.

Pasca renovasi, Gedung Sarinah akan memiliki banyak sekali perbedaan dibanding wajah lamanya. Secara tampilan visual, gedung tersebut akan terlihat lebih fresh, modern dan kekinian.

"Ada beberapa area yang direnovasi, tetapi Gedung Sarinah itu nggak dirombak. Dengan begitu terlihat bahwa tampilan yang saat ini perpaduan antara heritage dengan gedung modern," tutur dia.

Baca juga: Sarinah, Panggung Karya Indonesia yang Bertransformasi

Dari sisi bisnis, Gedung Sarinah yang dulunya hanya dikenal sebagai department store, saat ini justru memiliki banyak sekali fasilitas ruang atau area yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.

Area terbaru yang ada di Gedung Sarinah seperti food and beverage, digital bisnis area (e-commerce), dan juga ruang budaya.

Selain itu, sebagian bangunan Gedung Sarinah juga masih tetap digunakan untuk area perkantoran.

"Jadi tetap ada kantor juga, delapan lantai itu untuk mal dan sisanya untuk area office," katanya.

Poses transformasi yang dilakukan Sarinah tidak akan menghilangkan citra dirinya sebagaimana dibangun dari ide Soekarno.

Sebaliknya, citra Sarinah justru ingin dipertegas menjadi pusat perdagangan dan promosi, serta duta bagi barang-barang lokal Indonesia di dunia internasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com