JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pertama dan tertua di Indonesia akan kembali dibuka pada pertengahan Maret 2022
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan hingga kini progres renovasi Gedung Sarinah telah mencapai 97 persen dan ditargetkan rampung akhir akhir tahun 2021.
"Pembangunan gedungnya itu sudah 97 persen diharapkan akhir bulan ini sudah bisa rampung semua, konstruksinya," kata Fetty saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/11/20210).
Fetty menjelaskan setelah proses konstruksi selesai, maka akan dilanjutnya dengan pekerjaan seperti desain interior dan perapihan.
Baca juga: Sarinah, Panggung Karya Indonesia yang Bertransformasi
"Jadi setelah selesai konstruksi, baru di Januari 2022 itu kami akan mulai fitting out interior desian untuk display product. Dengan begitu pertengahan Maret 2022 bisa beroperasi," jelasnya.
Pasca-renovasi, Gedung Sarinah akan memiliki banyak perbedaan dibanding bentuk lamanya.Secara tampilan visual, gedung tersebut akan terlihat lebih fresh, modern dan kekinian.
Dari sisi bisnis, Gedung Sarinah yang dulunya hanya dikenal sebagai department store, saat ini justru memiliki banyak sekali fasilitas ruang atau area yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.
Area terbaru yang ada di Gedung Sarinah seperti food and beverage, digital bisnis area (e-commerce), dan juga ruang buday.
Baca juga: Tak Lama Lagi, Wajah Baru Sarinah Bisa Dinikmati Warga Jakarta
"Area-area seperti yang akhirnya membuat Sarinah itu jadi multi format dari berbagai bentuk fitur, tapi DNA-nya masih tetap dipertahankan sebagai community Mal yang mengedepankan dan mendukung produk lokal," tutur dia.
Selain itu, sebagian bangunan Gedung Sarinah juga masih tetap digunakan untuk area perkantoran.
"Jadi tetap ada kantor juga, delapan lantai itu untuk mal dan sisanya untuk area office," katanya.
Fetty menerangkan bahwa proses transformasi yang dilakukan Sarinah tidak akan menghilangkan citra dirinya sebagaimana dibangun dari ide Soekarno.
Sebaliknya, citra Sarinah justru ingin dipertegas menjadi pusat perdagangan dan promosi, serta duta bagi barang-barang lokal Indonesia di dunia internasional.