Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Karakteristrik Jalan Tol, Faktor Tertinggi Penyebab Kecelakaan adalah Microsleep

Kompas.com - 09/11/2021, 18:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan tol memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jalan raya nasional pada umumnya.

Sehingga para pengguna patut mengetahuinya agar dapat berkendara dengan aman dan selamat sampai tujuan.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, jalan tol biasanya hanya lurus saja dan jarang memiliki belokan sehingga rawan menyebabkan kantuk.

Selain itu, jalan tol juga hanya memiliki tempat pemberhentian berupa Tempat Istirahat (TI) atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang berada setiap 20-50 kilometer.

"Tidak seperti jalan nasional yang di kanan-kiri jalannya terdapat banyak tempat singgah," kata Koentjoro dalam rilis pers, Selasa (09/11/2021).

Baca juga: Sekali Lagi, Perhatikan Aspek Keamanan dan Keselamatan di Jalan Tol

Menurut dia, karakteristik jalan tol lainnya yakni dari segi cara berkendara. Karena ketentuan berkendara di jalan tol tidak boleh terlalu lambat dan terlalu cepat.

"Paling aman sesuai dengan peraturan yang berlaku sekitar 60-80 kilometer per jam. Sehingga diperlukan fokus dan konsentrasi penuh dalam berkendara di jalan tol," jelasnya.

Koentjoro kemudian mengevaluasi insiden yang terjadi di jalan tol akhir-akhir ini, salah satu faktor tertinggi penyebab kecelakaan di jalan tol yang dikelolanya disebabkan oleh microsleep.

Dari evaluasi tersebut, pihaknya menyarankan pengguna jalan tol agar dapat mencari rest area terdekat atau melipir terlebih dahulu apabila dirasa mengantuk, mengingat microsleep sangatlah berbahaya.

"Mengantisipasi hal tersebut, kami juga melakukan Operasi Simpatik pembagian kopi dan permen kepada pengguna jalan serta Operasi Microsleep secara berkala di ruas-ruas tol yang dikelola pada jam-jam rawan sekitar pukul 00.00 pagi ke atas," terangnya.

Baca juga: Jadi Titik Lelah Tol Trans-Jawa, Cipali Sediakan 8 Rest Area, Ini Rinciannya

Dia menambahkan, selain faktor mengantuk dan kelelahan, kecepatan berkendara juga menjadi salah satu faktor tertinggi terjadinya kecelakaan di jalan tol.

Saat ini Hutama Karya bersama dengan kepolisian juga telah bekerja sama untuk memantau kecepatan berkendara menggunakan alat speedgun, sehingga proses tilangnya pun langsung ditindak.

Sebagai salah satu bentuk optimasi untuk mengedukasi pengguna jalan serta mengantisipasi terjadinya kecelakaan, Hutama Karya terus menggalakan kampanye keselamatan berkendara bertajuk Selamat Sampai Tujuan (Setuju).

Di dalamnya terdapat lima poin penting terkait berkendara di jalan tol. Diantaranya yakni setuju keselamatan, setuju untuk turunkan fatalitas kecelakaan di jalan tol.

Kemudian, setuju untuk tertib kecepatan berkendara di jalan tol, setuju tertib berkendara di jalan tol dan setuju untuk tertib over dimensi menuju zero over load di jalan tol.

"Kami pastikan apabila pengguna jalan mengikuti tata tertib yang berlaku, nihil potensi terjadinya insiden di jalan tol," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com