JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak perlengkapan yang dibeli sebelum bayi baru lahir. Mulai dari pakaian, peralatan mandi, mainan, gendongan, dan kasur bayi pun menjadi salah satu barang yang tak dilupakan.
Ketika memilih berbagai pernak-pernik perlengkapan bayi memang mengasyikan. Namun, orang tua perlu melihat dengan seksama, bila salah membeli akan membahayakan tubuh bayi mungil Anda.
Maka dari itu, sebagai orangtua mesti berhati-hati dalam memilih kasur bayi yang akan digunakan. Apa saja hal yang harus diperhatikan saat ingin membeli kasur bayi?
Baca juga: Solusi Cermat Menata Buku di Kamar Kos Tanpa Harus Membeli Rak
Simak ulasannya:
1. Jangan memakai kasur warisan dari kakaknya
Tidak disarankan memakai kasur warisan kakaknya maupun dari saudara apalagi kasurnya telah berusia lebih dari sepuluh tahun.
Sebab, kasur tua tidak lagi memiliki struktur yang sempurna dan dapat membahayakan pertumbuhan tulang si kecil.
Sebagai contoh, kasur yang sudah terlalu empuk sehingga cekung di bagian tengahnya atau bingkai ranjang yang mulai lapuk.
4. Pilih kasur multifungsi
Pilihlah kasur multifungsi yang dapat diubah menjadi tempat tidur tanpa bingkai.
Tempat tidur bayi yang serbaguna bisa dimanfaatkan lebih lama ketika si kecil sudah semakin besar.
Bila tinggi badan anak sudah lebih mencapai sembilan puluh sentimeter, sebaiknya tidak tidur di baby crib ranjang bayi.
Sebab, anak sudah bisa memanjat dan posisi kasur yang terlalu tinggi sehingga berisiko jatuh saat tidur.
Disarankan untuk menggunakan kasur di lantai tanpa ranjang untuk mengurangi risiko terjatuh saat istirahat.
3. Hindari memilih kasur yang terlalu empuk