Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi, Rahasia Summarecon Raup Rp 3 Triliun Semester I

Kompas.com - 24/08/2021, 18:00 WIB
Hilda B Alexander,
Suhaiela Bahfein

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja PT Summarecon Agung Tbk menunjukkan tren positif, kendati pandemi Covid-19 belum usai.

Hal ini dibuktikan dengan perolehan pra-penjualan atau marketing sales sepanjang semester I-2021 senilai Rp 3 triliun.

Bahkan, salah satu proyek terbarunya yakni Summarecon Bogor mencetak rekor fantastis, terjual sebanyak 555 unit dengan nilai Rp 1,2 triliun.

Angka pra-penjualan tersebut berlangsung hanya dalam waktu dua hari.

Menurut Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, pencapaian ini dipicu oleh transformasi yang dilakukan secara menerus dan menyeluruh oleh perusahaan, demi tetap produktif dan mampu relevan dengan kebutuhan serta dinamika pasar.

Baca juga: Summarecon Cetak Penjualan Semester I Rp 2,8 Triliun, Didominasi Rumah Tapak

Salah satu transformasi yang kami lakukan adalah pengembangan digital marketing dengan memanfaatkan sejumlah platform.

"Proyek Summarecon Bogor ini adalah hasil dari pemanfaatan digital marketing. Sekitar 40 persen, transaksi dilakukan secara online pada dua hari itu," tutur Adrianto menjawab Kompas.com, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (24/8/2021).

Selain Summarecon Bogor, Summarecon Serpong pun menorehkan prestasi tak kalah cemerlang, dengan penjualan dalam hitungan hari.

Tak mengherankan jika proyek ini masih menjadi kontributor terbesar pra-penjualan perusahaan sepanjang 202I dan tahun sebelumnya.

Adrianto mengakui, meski pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat dan mengganggu sejumlah target perusahaan, namun dapat tertanggulangi dengan baik.

Baca juga: Kantongi Rp 2,3 Triliun, Summarecon Optimistis Penjualan Terus Naik hingga Akhir Tahun

Selain upaya transformasi digital marketing juga penawaran skema pembayaran yang cukup bersahabat dengan tingkat suku bunga kredit relatif rendah, serta relaksasi fiskal terutama Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan rasio loan to value 100 persen.

"Hal ini membuat properti semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas," kata Adhi.

Adhi menjelaskan, penjualan masih didominasi produk hunian baik landed maupun vertikal sebanyak 79 persen.

Produk yang diminati adalah hunian kelas menengah dengan patokan harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

Selama periode pertama pemberlakukan insentif fiskal PPN DTP, perusahaan mampu mengantongi penjualan sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com