Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tebar Stimulus, Saatnya Berburu Rumah di Tengah Pandemi

Kompas.com - 20/08/2021, 16:04 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah merupakan kebutuhan primer yang diidamkan setiap orang. Namun memiliki rumah bukanlah perkara gampang karena harganya yang tinggi terutama di daerah perkotaan.

Pada masa pandemi Covid-19 yang serba sulit ini banyak yang menganggap membeli rumah adalah hal yang mustahil terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Namun ternyata, saat krisis ini justru dianggap sebagai kesempatan emas untuk berburu rumah murah.

Untuk diketahui, properti terutama perumahan merupakan salah satu sektor yang menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Pertahankan Tren Pertumbuhan Sektor Properti, REI Genjot Penjualan hingga 20 Persen

Pada tahun 2020, sektor real estate berkontribusi sekitar 2,7 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Nasional, dan tahun ini hingga Kuartal II-2021 kontribusi tak berubah, tetap di kisaran 2,82 persen.

Karena itu, pemerintah kemudian memberikan stimulus berupa pelonggaran dan keringanan terutama sektor fiskal MBR dan kelas menengah agar mereka bisa membeli rumah dengan harga lebih terjangkau.

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida dalam wawancara bersama Kompas.com, Jumat (20/8/2021) mengatakan, masyarakat harus memanfaatkan momentum pandemi ini agar bisa mendapatkan rumah murah.

“Salah satu bantuan yang diberikan adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), ada diskon pajak untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun yang baru,” ujarnya.

Totok menjelaskan selama ini pengembang tetap melakukan pembangunan rumah untuk segmen MBR.

Meski ia mengakui peminat rumah turun karena sebagian masyarakat yang berstatus karyawan kehilangan pekerjaan dan sebagian lainnya mengalami penurunan penghasilan.

“Agar masyarakat bisa mendapatkan rumah murah, perbankan juga harus memperhatikan soal screening yang sebaiknya tidak terlalu ketat bagi mereka yang mengajukan Kredit Pembiayaan Rumah (KPR),” papar Totok.

Terjadinya pandemi ini memang mengubah banyak hal termasuk aktivitas jual beli properti. Jika dahulu pengembang dapat melakukan pameran offline, namun kini banyak yang melakukannya secara vitural.

“Tapi saya mengimbau masyarakat yang ingin membeli rumah, harus tetap langsung datang ke lokasi properti yang ingin dibeli. Walaupun properti bisa dilihat secara tiga dimensi, calon konsumen harus melihat langsung apa yang hendak dibeli,” tutur Totok.

Bantuan Pemerintah

Sejauh ini, pemerintah telah memfasilitasi masyarakat agar bisa membeli rumah tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com