Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Minta Percepat Evakuasi dan Perbaikan Infrastruktur

Kompas.com - 06/04/2021, 16:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) membahas penanganan bencana banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (06/04/2021).

Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video ini, Jokowi memberikan lima arahan utama yang harus dilakukan dalam penanganan bencana di dia provinsi tersebut.

Adapun ke lima arahan tersebut yaitu:

Pertama, percepatan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.

Kepala BNPB, Kepala Basarnas (BNPP), dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya diminta untuk mengerahkan tambahan personel SAR, sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak.

Baca juga: Penanganan Darurat Bencana NTT, Ditjen Bina Marga Buka Jalur Logistik

"Wilayah terdampak itu termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT, di Pulau Alor, Pulau Pantar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban,” tutur Presiden seperti dikutip laman Setkab.go.id, Selasa (06/04/2021).

Dalam upaya tersebut, Presiden juga memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk turut mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat.

“Jika jalur darat masih sulit ditembus, saya juga minta agar dipercepat pembukaan akses melalui laut maupun udara,” jelasnya.

Kedua, Presiden meminta jajaran terkait untuk memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang dibutuhkan oleh para korban.

Untuk itu, dia menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengerahkan tim bantuan medis secepatnya sampai di lokasi.

Baca juga: Walhi Desak Gubernur Tetapkan Status Darurat Bencana NTT

“Saya minta Menteri Kesehatan juga untuk memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani para korban, serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya,” ujarnya.

Ketiga, jajaran terkait diminta untuk segera menangani dan memenuhi kebutuhan para pengungsi, mulai dari logistik hingga sanitasi.

Presiden menyebut pemerintah telah mengirimkan bantuan ke NTT dan NTB tetapi karena cuaca yang sangat ekstrem, bantuan tersebut belum dapat sepenuhnya menjangkau ke lokasi terdampak.

“Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian untuk memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK-nya,” ucap dia.

Keempat, Presiden menginstruksikan percepatan perbaikan infrastruktur penunjang yang rusak akibat bencana.

“Ini Pak Menteri PUPR lagi, untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan juga. Segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistik dan BBM, sehingga ini bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” tegasnya.

Terakhir, Presiden meminta jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia.

BMKG juga diinstruksikan menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja dan memastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG.

"Mereka harus tahu semuanya, sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” tuntas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com