JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing memiliki bulu yang beragam, dari warna, tekstur, hingga ukuran yang panjang dan pendek.
Bulu yang lembut menjadi nilai tambahan bagi kucing. Kucing terlihat lebih menarik, menggemaskan, dan terawat baik.
Baca juga: 6 Penyebab Kucing Bersin Terus-menerus, Jangan Abai
Selain itu, bulu kucing yang lembut memberikan sentuhan menyenangkan saat pemilik membelai atau memeluknya.
Sebaliknya, bulu kucing yang kotor dan kasar membuat orang enggan membelai dan memeluk sahabat bulu.
Selain itu, bulu kucing yang kotor rentan terkena kutu serta bakteri dan jamur lebih mudah berkembang di bulu. Akibatnya, kucing berisiko lebih besar terkena infeksi kulit.
Ditambah, kucing senang berguling-guling di lantai dan bermain di halaman. Maka itu, penting memandikan kucing untuk menjaga bulunya tetap bersih dan lembut.
Namun, seberapa sering harus memandikan kucing?
Baca juga: 8 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya
Jadi, menjawab pertanyaan seberapa sering harus memandikan kucing, jawabannya adalah jarang.
"Kucing menghabiskan banyak waktu sepanjang hari untuk merawat diriya sendiri," ucap Coates dikutip dari The Dodo, Senin (8/4/2024).
Kucing memiliki lidah yang berduri, yang dapat membersihkan bulunya sendiri secara alami. Lidah kucing juga dapat membersihkan bulu pendek dari kotoran, bulu rontok, dan bulu yang kaku.
Meski demikian, kucing dengan bulu lebih panjang atau tebal terkadang membutuhkan sedikit bantuan dari pemiliknya untuk menjaga kebersihan.
Namun, ini tidak berarti harus memandikan kucing dengan sabun dan air.
Coates menjelaskan, meski mandi biasanya tidak diperlukan, menyikat bulu secara teratur merupakan hal sangat penting, terutama untuk kucing dengan bulu panjang.
"Menyikat bulu kucing satu atau dua kali seminggu dapat membantu menjaganya tetap bersih serta mencegah kusut," ucap Coates.