Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Tanaman Laba-laba Mati dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 25/10/2023, 19:53 WIB
Anggita Budi Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Spider plant (Chlorophytum comosum) atau tanaman laba-laba memiliki perawatan yang mudah dan dapat tumbuh subur dalam berbagai kondisi.

Tanaman hias ini memiliki daun panjang berwarna hijau dengan garis-garis putih atau kuning. Selain menjadi tanaman hias, spider plant dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit, seperti luka bakar, sariawan, dan sakit tenggorokan. 

Baca juga: 4 Penyebab Ujung Daun Tanaman Laba-laba Kecoklatan

Namun, sama dengan tanaman hias lainnya, tanaman laba-laba juga dapat mati jika tidak mendapat perawatan tepat.

Dilansir dari Homes and Gardens, Rabu (25/10/2023), berikut beberapa penyebab tanaman laba-laba mati dan cara mencegahnya. 

Penyiraman yang salah

Ilustrasi tanaman hias lili paris atau spider plant.SHUTTERSTOCK/ARTCREATIONSDESIGNSPHOTO Ilustrasi tanaman hias lili paris atau spider plant.
Meski mayoritas tanaman hias membutuhkan air, menyiram tanaman laba-laba secara berlebihan adalah salah satu kesalahan paling umum dilakukan yang membuat tanaman mati.

Akar dari tanaman laba-laba dapat membusuk jika tanah dibiarkan terlalu basah. Ada beberapa cara memeriksa apakah tanaman hias ini perlu disiram atau tidak, salah satu cara termudahnya adalah menempelkan sumpit ke dalam tanah hingga ke dasar pot.

Jika sumpit sudah kering dan bersih, waktunya menyiram tanaman laba-laba. Drainase juga penting untuk tanaman laba-laba. 

Baca juga: Cara Merawat Tanaman Spider Plant, Tak Perlu Perhatian Khusus

Tanah yang terlalu basah tidak akan memberikan ruang untuk akar tanaman bernapas sehingga dapat menyebabkan akar membusuk. Gunakan pot yang memiliki lubang drainase untuk mengurangi risiko penyiraman berlebihan.

Selain itu, gunakan campuran pot berpori dan memiliki drainase baik yang diubah dengan perlit. Campurkan dua bagian tanah pot dengan satu bagian perlit untuk memastikan tanah memiliki aerasi.         

Jika penyiraman yang salah ini sudah terjadi, pertimbangkan mengeluarkannya dari pot, potong akar yang rusak, lalu memindahkannya ke tanah yang segar dan kering untuk membantunya pulih. 

Baca juga: 4 Manfaat Merawat Tanaman Laba-laba di Rumah

Nutrisi dalam tanah tidak cukup

Ilustrasi tanaman lili paris atau tanaman laba-laba. SHUTTERSTOCK/BOZHENA MELNYK Ilustrasi tanaman lili paris atau tanaman laba-laba.
Selanjutnya, penyebab tanaman laba-laba mati adalah tidak mendapat nutrisi cukup dalam tanah. Tanaman laba-laba tumbuh dengan cepat dan membutuhkan nutrisi untuk mendukung pertumbuhannya.

Tanah pada pot yang lama akan mulai kehilangan nutrisinya seiring waktu sehingga tanaman laba-laba membutuhkan pemupukan sesekali.

Pilihlah pupuk seimbang yang larut dalam air. Pupuk seimbang akan memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman laba-laba untuk tumbuh sehat.

Selain itu, pupuk yang larut dalam air mudah diaplikasikan dan diserap tanaman laba-laba.

Untuk menjaga tanaman tumbuh sehat dan kuat, penting memupuknya secara teratur setiap empat sampai enam minggu untuk membantunya tetap mendapatkan nutrisi untuk tumbuh. 

Baca juga: Lokasi Meletakkan Tanaman Laba-laba di Rumah Berdasarkan Feng Shui

Pencahayaan tidak memadai

Terakhir, penyebab tanaman laba-laba mati adalah pencahayaan tidak memadai. Tanaman laba-laba toleran terhadap berbagai kondisi pencahayaan, tetapi tumbuh subur dalam cahaya terang dan tidak langsung.

Tanaman laba-laba yang menerima terlalu sedikit cahaya akan membuat pertumbuhannya menjadi panjang dan warna cerahnya akan memudar.

Sinar matahari langsung juga harus dihindari karena dapat menghanguskan daun tanaman laba-laba. Memindahkannya ke lokasi yang lebih sesuai dapat membantunya kembali menjadi subur, sehat, dan segar.

Ingat, Anda mungkin perlu memindahkan tanaman laba-laba kembali seiring pergantian cuaca untuk menjaga pencahayaan tetap optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com