Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiram Tanaman dengan Air Panas, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 29/06/2023, 20:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak tips merawat tanaman yang dibagikan di artikel, video, maupun media sosial. Salah satunya adalah menyiram tanaman dengan air panas.

Dikutip dari Gardening Know How, Kamis (26/2023), meskipun ini tampaknya berbahaya, namun sebenarnya menyiram tanaman dengan air panas bisa sangat efektif bila diterapkan dengan benar.

Menggunakan air panas pada tanaman sebenarnya adalah sesuatu yang bekerja cukup efektif pada hama dan patogen tertentu.

Baca juga: 4 Kesalahan Menyiram Tanaman Saat Cuaca Panas yang Harus Dihindari

Ilustrasi menyiram tanaman hias di pot.PEXELS/ROCKETMANN TEAM Ilustrasi menyiram tanaman hias di pot.

Tidak seperti berbagai pestisida atau solusi buatan sendiri, menyiram tanaman dengan air panas bisa sangat aman untuk tanaman, lingkungan, dan tukang kebun, asalkan Anda berhati-hati dalam menggunakan air.

Penting untuk diperhatikan efek air panas pada pertumbuhan tanaman. Saat Anda menambahkan air yang terlalu panas ke tanaman, Anda akhirnya akan membuat tanaman mati.

Jadi, dengan mengingat hal ini, menggunakan air mendidih untuk membunuh dan mengendalikan gulma dan tanaman yang tidak diinginkan bisa sangat efektif. Gunakan air mendidih untuk membasmi gulma di celah-celah trotoar, di antara konblok, dan bahkan di kebun.

Selama Anda menjaga agar air mendidih tidak menyentuh tanaman yang Anda inginkan, itu menjadikannya cara organik yang bagus untuk mengendalikan gulma.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Menyiram Tanaman Sayuran? Ini Penjelasannya

Beberapa tanaman lebih toleran terhadap air panas daripada yang lain, tetapi sebelum Anda mencoba menyiram air panas ke tanaman, gunakan termometer yang sangat akurat untuk memastikan Anda mengetahui suhu air yang Anda siramkan ke tanaman.

Cara menyiram tanaman dengan air panas

Menggunakan air panas untuk tanaman adalah cara kuno untuk menangani berbagai hama yang terbawa tanah, termasuk kutu daun, sisik, kutu putih, dan tungau.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com