Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2022, 22:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comRepotting atau memindahkan tanaman dari pot lama ke pot baru adalah hal yang perlu dilakukan saat merawat tanaman hias.

Biasanya, repotting dilakukan ketika tanaman mulai tumbuh terlalu besar, kehilangan banyak daun akibat akarnya sesak, dan sulit menerima nutris yang cukup. 

Baca juga: Letakkan 5 Tanaman Hias Ini agar Rumah Terasa Sejuk Seperti di Puncak

Proses repotting bisa dilakukan pada tanaman jenis apa pun seperti kaktus serta aglonema. Lantas, bagaimana mengetahui tanaman perlu di-repotting?

Dilansir dari Real Simple, Senin (2/5/2022), berikut cara merepotting tanaman

Ilustrasi repotting tanaman hias. FREEPIK/SENIVPETRO Ilustrasi repotting tanaman hias.

Alat dan bahan yang dibutuhkan 


  • Pot tanaman baru berukuran lima sentimeter lebih luas dari pot lama
  • Gunting biasa atau pemangkas
  • Pisau atau sekop datar
  • Tanah pot dengan perlit 

Baca juga: Tanaman Sudah Mati? Manfaatkan Potnya untuk 4 Hal Ini

Cara merepotting tanaman

  • Pilih pot yang tepat

Untuk memungkinkan pertumbuhan tanaman, pilih pot dengan ukuran yang telah disebutkan sebelumnya.

Pastikan pot memiliki lubang drainase pada bagian bawah pot guna memungkinkan kelebihan air mengalir keluar. Jika tidak, akar dapat mati lemas dan mengembangkan penyakit.

Setelah itu, hindari pot dengan lubang drainase kecil karena dapat menyulitkan kamu me-repotting tanaman dan membatasi penguapan air dari tanah—yang dapat menyebabkan masalah hama. 

Baca juga: Cara Memanfaatkan Ampas Kopi untuk Membuat Kompos dan Pupuk Tanaman

  • Beli tanah pot yang sesuai

repotting, mengganti pot tanaman repotting, mengganti pot tanaman
Pertimbangan paling penting ketika membeli tanah pot adalah drainase. Untuk mendapatkan drainase dan retensi air yang baik, kamu perlu menjaga keseimbangannya.

Misalnya, membiarkan kelebihan air mengalir melalui campuran tanah sambil mempertahankan kelembapan yang cukup untuk tanaman.

Bola putih kecil di tanah pot, yang juga dikenal perlit, adalah sejenis batuan vulkanik yang digunakan untuk meningkatkan aerasi, retensi air, dan drainase campuran pot. Perlit dan material serupa lainnya dapat menjaga keseimbangan ini.

Kamu bisa membeli tanah pot pra-campuran yang mengandung perlit atau membuat campuran sendiri dari pasir, tanah kebun yang lempung, dan perlit. Campurkan setiap material tersebut dengan perbandingan yang sama. 

Baca juga: Ketahui 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Tanaman Cabai Layu

  • Keluarkan tanaman dari pot

Setelah pot dan tanah disiapkan, keluarkan tanaman dari pot. Namun, tanaman yang akarnya terikat (root-bound) akan sangat menempel pada bagian dalam pot.

Jika ditaruh dalam pot plastik, remas sisi-sisi potnya untuk melonggarkan tanah. Alternatifnya, potong sisi pot dengan gunting atau pemangkas.

Untuk mengeluarkan tanaman dari pot terakota atau keramik, masukkan pisau atau sekop datar di sepanjang dinding bagian dalam pot untuk membantu tanaman longgar.

Setelah itu, miringkan tanaman ke samping dan goyangkan dari potnya. Jangan menarik batang tanaman karena dapat membuatnya patah. Terus longgarkan tanah dengan pisau atau sekop secara hati-hati hingga tanaman keluar. 

Baca juga: Tanaman dalam Pot Terkena Hujan Deras, Apa Dampaknya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com