Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Kucing Merasa Aman dan Terhindar Stres Bersama Pemiliknya

Kompas.com - 15/12/2021, 08:32 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Cuteness

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit karena memiliki tingkah yang lucu.

Beberapa kucing akan terus menempel pada pemiliknya dan sebagian kucing menunjukkan sikap biasa. Lantas, apa arti kehadiran sang pemilik bagi para kucing? 

Baca juga: 10 Alasan Mengapa Kucing Mengeong Tanpa Henti

Melansir dari Cuteness, Rabu (15/12/2021), sebuah studi berjudul "Pengaruh Kehadiran Pemilik dan Aroma pada Ketahanan Stres pada Kucing" melihat bagaimana kehadiran pemilik dapat mempengaruhi stres pada kucing. 

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Applied Animal Behavior Science edisi Oktober 2021 mengungkapkan bahwa kucing menunjukkan perilaku stres lebih sedikit saat ditemani pemiliknya.

Para peneliti mempelajari secure base effect atau SBE pada kucing. Efek ini mengacu pada perasaan aman pada kucing.

Kucing merasa aman menjelajahi lingkungannya karena tahu memiliki pemilik sehingga membuatnya kembali pada orang yang merawatnya dan memberi mereka "dasar yang aman". 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tentang Hidung Kucing yang Perlu Diketahui 

Secure base effect (SBE) pada kucing

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan ketika mencari cara merawat anak kucing baru lahir
 adalah memastikan hewan mungil ini mendapatkan tempat yang hangat.PEXELS/OMAR RAMADAN Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan ketika mencari cara merawat anak kucing baru lahir adalah memastikan hewan mungil ini mendapatkan tempat yang hangat.
Sebuah studi pada 2015 yang diterbitkan di PLOS One menyimpulkan bahwa kucing tampaknya tidak mengalami SBE.

Namun, studi lanjutan yang dilakukan para peneliti di Laboratorium Interaksi Manusia-Hewan Oregon State University, Amerika Serikat, tidak setuju mengenai hal tersebut. 

Studi pada 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology itu meneliti tentang keterikatan antara kucing domestik dan manusia. 

Baca juga: Berapa Suhu Ruangan yang Ideal untuk Anjing dan Kucing?

Penelitian tersebut mengungkapkan kucing menunjukkan perilaku keterikatan yang berbeda terhadap pemiliknya.

Tes keterikatan dan ikatan ini memperkenalkan kucing ke lokasi baru atau situasi baru, baik dengan pemiliknya maupun tanpa pemiliknya, untuk melihat bagaimana reaksi sahabat bulu. 

Untuk penelitian ini, kucing diberi benda yang memiliki aroma seperti pemiliknya. Objek aroma telah terbukti menghasilkan efek SBE pada manusia, tetapi belum pernah dipelajari pada kucing sebelumnya. 

Baca juga: Bikin Kucing Nyaman dan Tenang, Ini Arti Feromon dan Cara Kerjanya 

Pentingnya aroma pada kucing

Ilustrasi kucing melihat dalam kondisi gelap. PIXABAY/TASUKARAN Ilustrasi kucing melihat dalam kondisi gelap.
Aroma sangat penting untuk perkembangan awal kucing. Ketika anak kucing pertama kali lahir, mereka tidak dapat melihat atau mendengar.

Hanya aroma sang induk yang membimbing kucing sampai alat indera yang dimiliki mulai berkembang sepenuhnya.

Penelitian ini menguji apakah aroma pemiliknya akan mengurangi kecemasan kucing di lingkungan yang tidak dikenal dan sejauh mana kucing menunjukkan bukti menggunakan pemiliknya sebagai basis aman. 

Baca juga: Cara Membedakan Kucing Bermain dan Berkelahi

Mereka mempelajari 42 kucing dewasa dengan kehadiran pemiliknya, tanpa kehadiran pemiliknya, dan dengan hadiah objek aroma.

Walhasil, kucing rata-rata menunjukkan lebih sedikit perilaku yang berhubungan dengan stres ketika pemiliknya hadir, yang tampaknya mendukung teori SBE. Efek ini tidak ditunjukkan ketika kucing sendirian dengan objek aroma.

Kucing menunjukkan stres terendah melalui sikap menggosok dan vokalisasi ketika pemilik kembali ke ruangan. Objek aroma saja tidak menunjukkan pengurangan stres atau bukti SBE.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing menggunakan pemiliknya sebagai sesuatu yang membuatnya aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com