Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2021, 08:36 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anjing memiliki banyak kebiasaan aneh, mulai dari berputar-putar sebelum buang air besar hingga suka memiringkan kepala. Tapi di antara perilaku itu, tingkah anjing yang paling aneh adalah mengejar ekornya sendiri.

Ini mungkin terlihat seperti aktivitas yang aneh bagi manusia, tetapi mengejar ekor adalah cara bagi anjing untuk mengeluarkan tenaga.

Dalam kebanyakan kasus, mereka berputar-putar karena salah satu dari dua alasan, yakni mereka bosan atau stres, kata konsultan perilaku anjing bersertifikat Russell Hartstein, pendiri Fun Paw Care.

Baca juga: 8 Penyebab Anjing Mogok Makan

Jika seekor anjing tidak memiliki apa pun atau siapa pun untuk dimainkan dan diajak bermain, ia mungkin perlu menghibur dirinya sendiri dengan bermain-main dengan ekornya.

Di sisi lain, perilaku tersebut bisa menjadi tanda peringatan bahwa anjing sedang cemas atau stres.
“Kami menyebut perilaku perpindahan ini, mirip dengan manusia yang memutar-mutar rambut atau mengetukkan kaki,” kata Hartstein sseperti dilansir dari Reader’s Digest, Senin (8/3/2021). 

“Mereka berusaha melakukan perilaku yang menenangkan diri,” imbuhnya.

Salah satu alasan anjing mengejar ekornya sendiri adalah karena anjing mulai bermain, terutama saat anak anjing yang ceria sedang mempelajari tubuh mereka.

Baca juga: Cara Menghentikan Gonggongan Anjing Tanpa Berteriak

Pemilik menertawakan aktivitas tersebut, sehingga anjingnya belajar bahwa ia dapat menarik perhatian saat ia berputar, kata Hartstein.

Anjing biasanya mengejar ekornya sendiri sesekali, tetapi waspadalah jika hewan peliharaanmu melakukannya setiap hari atau tampaknya menjadi obsesi.

Anjing yang terus-menerus bosan atau stres mungkin sedang merasa diabaikan, jadi pastikan kebutuhan dasarnya terpenuhi, termasuk olahraga, sosialisasi dan perhatian dari pemiliknya.

Kunjungan ke dokter hewan bisa dilakukan ketika ada reaksi medis lain yang menyertai perilaku mengejar ekor ini seperti, disfungsi kognitif, epilepsi, atau cacing pita, kata Hartstein.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com