Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Kompas.com - 04/05/2024, 12:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

BRASILIA, KOMPAS.com - Sedikitnya 39 orang tewas dan 74 lainnya hilang akibat banjir besar terburuk dalam 80 tahun terakhir di Brasil.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat (3/5/2024), huja deras di negara bagian Rio Grande do Sul Brasil Selatan dapat memecahkan rekor karena jadi banjir besar di negara tersebut.

Bencana ini merupakan bencana lingkungan keempat dalam satu tahun, setelah banjir pada Juli, September dan November yang menewaskan total 75 orang.

Baca juga: Wanita Brasil Diduga Bawa Orang Meninggal ke Bank untuk Ambil Pinjaman

Banjir di seluruh negara bagian ini telah melampaui banjir bersejarah yang pernah terjadi pada 1941, menurut Badan Geologi Brasil. Di beberapa kota, ketinggian air berada pada titik tertinggi sejak pencatatan dimulai hampir 150 tahun lalu, kata badan tersebut.

Pada hari Kamis, bendungan di pembangkit listrik tenaga air antara kota Bento Goncalves dan Cotipora runtuh sebagian dan seluruh kota di lembah Sungai Taquari, seperti Lajeado dan Estrela, seluruhnya terendam air.

Di kota Feliz, 80 km dari ibu kota negara bagian, Porto Alegre, sungai yang meluap menyapu jembatan yang menghubungkannya dengan kota tetangga Linha Nova.

Operator melaporkan pemadaman listrik, komunikasi dan air di seluruh negara bagian. Lebih dari 23.000 orang harus meninggalkan rumah mereka.

Tanpa internet, layanan telepon, atau listrik, warga kesulitan memberikan informasi terkini atau informasi kepada kerabat mereka yang tinggal di negara bagian lain.

Sementara helikopter terus terbang di atas kota-kota dan keluarga-keluarga serta anak-anak yang terdampar menunggu penyelamatan di atas atap rumah.

Diketahui, hujan deras dimulai pada Senin dan diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga hari Sabtu, kata Marcelo Seluchi, kepala ahli meteorologi di Pusat Pemantauan dan Peringatan Bencana Alam Nasional, kepada jaringan televisi publik Brasil pada hari Jumat.

Pada Kamis malam, Gubernur Eduardo Leite memperingatkan penduduk negara bagian tersebut, yang dikenal sebagai gaucho, tentang masih adanya hujan dan banjir.

"Situasinya diperkirakan akan memburuk di Porto Alegre. Sebagai manusia, hati saya hancur, sama seperti setiap gaucho," katanya.

"Tetapi saya sebagai gubernur di sini teguh dan saya jamin kita tidak akan goyah. Kami melakukan segalanya dengan fokus, perhatian, disiplin, dan kemarahan, untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang berada dalam jangkauan kami telah terlaksana," terang dia.

Baca juga: Brasil Paksa Platform X Blokir Akun Tertentu, Elon Musk Beri Sikap Tegas

Cuaca di seluruh Amerika Selatan dipengaruhi oleh fenomena iklim El Nino, suatu peristiwa alami yang terjadi secara berkala dan menghangatkan permukaan air di wilayah Pasifik khatulistiwa.

Di Brasil, El Nino secara historis menyebabkan kekeringan di wilayah utara dan curah hujan tinggi di wilayah selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com