Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Kompas.com - 23/04/2024, 17:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSEL, KOMPAS.com - UnitedHealth Group mengatakan bahwa peretas mencuri data kesehatan dan data pribadi dari sebagian besar warga Amerika dari sistemnya pada Februari.

Hal ini terjadi ketika perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS itu berjuang untuk mengatasi kerusakan tersebut.

Penyusupan di unit Change Healthcare, yang memproses sekitar 50 persen klaim medis AS, merupakan salah satu peretasan terburuk yang menimpa layanan kesehatan Amerika dan menyebabkan gangguan yang meluas dalam pembayaran kepada dokter dan fasilitas kesehatan.

Baca juga: Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Dilansir dari Reuters, pengungkapan ini menunjukkan bahwa informasi perawatan kesehatan pasien tetap rentan. 

"Tinjauan awal terhadap data yang disusupi menunjukkan file-file dengan informasi kesehatan yang dilindungi atau informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi yang dapat mencakup sebagian besar orang di Amerika," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Pencurian pada 21 Februari itu terjadi meskipun ada pembayaran uang tebusan.

"Uang tebusan dibayarkan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk melakukan semua yang dapat dilakukan untuk melindungi data pasien dari pengungkapan," kata Kepala Eksekutif UnitedHealth Andrew Witty.

"Serangan ini dilakukan oleh pelaku ancaman jahat dan kami terus bekerja sama dengan penegak hukum dan beberapa perusahaan keamanan siber terkemuka selama penyelidikan kami," tambahnya.

Para peretas biasanya mencari data sensitif seperti catatan pasien, riwayat medis, atau rencana perawatan untuk digunakan dalam tindakan kriminal lebih lanjut atau permintaan uang tebusan dalam pelanggaran tersebut.

Meskipun analisis lengkap dari data yang dibobol akan memakan waktu beberapa bulan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa catatan dokter atau riwayat medis lengkap individu telah dicuri, kata UnitedHealth. 

Baca juga: AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Perusahaan ini tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak data orang yang dicuri, tetapi mereka memantau forum-forum online di mana para peretas cenderung membocorkan atau memperjualbelikan paket-paket data tersebut.

Mereka adalah subjek pujian patriotik di China. Tetapi AS mengatakan bahwa chip China di ponsel terbaru Huawei sebenarnya adalah bukti bahwa pembatasan pasokan ke negara itu berhasil.

Geng penjahat siber di balik pembobolan tersebut, yang dikenal sebagai AlphV atau BlackCat, belum menanggapi beberapa permintaan komentar.

Baca juga: Ketegangan Berkobar di Beberapa Kampus AS akibat Protes Perang Gaza

Kelompok peretas lain memposting 22 tangkapan layar di web gelap selama sekitar satu minggu, beberapa di antaranya berisi data perawatan kesehatan dan data pribadi pelanggan UntiedHealth yang dilindungi, kata perusahaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com