Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Keberangkatan Jemaah Umrah di Bandara Malaysia Ditunda

Kompas.com - 18/04/2024, 14:32 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Bernama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Rombongan pengantin dan jemaah umrah berada di antara ribuan penumpang yang terjebak di Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu (KKIA), menyusul pembatalan penerbangan yang melibatkan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) hari ini.

Rusnih Majid (65) dari Kampung Luagan Sanginan Beaufort bersama dengan 16 anggota keluarganya, termasuk ibu dari mempelai pria, dijadwalkan berangkat ke Kuching pada pukul 12.30 pada siang hari dengan menggunakan maskapai Firefly.

Namun, penerbangan terpaksa dibatalkan dan dijadwalkan ulang.

Baca juga: Rudal Rusia Serang Kota Bersejarah di Ukraina, 18 Orang Tewas

Dia mengaku berangkat dari Beaufort pukul 6 pagi dan baru mengetahui tentang penjadwalan ulang penerbangan ketika tiba di KKIA sekitar pukul 9 pagi.

"Saya merasa kecewa karena datang dari jauh (Beaufort). Keluarga dari Labuan juga bersama-sama ke sana untuk acara pernikahan anak kakak saya," ujarnya, dilansir dari Bernama.

Namun, Rusnih berharap situasi ini tidak akan berlanjut dan keluarganya dapat menghadiri upacara pernikahan anak kakaknya yang akan berlangsung pada akhir pekan ini.

Sementara itu, Penanggung Jawab Raudah Borneo Travel and Services Sdn Bhd Datuk Saifulzaman Sangul mengatakan, biro perjalanan yang mengangkut sebanyak 66 jemaah umrah itu juga terjebak di bandara.

Dia berharap semua jemaah dapat bersabar dan berdoa agar situasi segera membaik sehingga operasional penerbangan kembali berjalan seperti biasa.

"Bagi yang menunaikan ibadah umrah, kami berharap penerbangannya sampai di Tanah Suci dengan selamat dan aman serta mampu melaksanakan tanggung jawab umrah," katanya.

Jemaah umrah Nuraini Robert (54) dan putrinya Najwa Musain Musli (28) dari Kampung Paal, Tenom, juga terpaksa harus menunda keberangkatannya melalui biro tersebut.

Agensi umrah yang dijadwalkan berangkat pukul 12.05 siang ke Singapura telah ditangguhkan.

Baca juga: Serangan Iran ke Israel Bisa Berdampak ke Perekonomian Indonesia

Ia mengatakan bahwa mereka baru mengetahui adanya penjadwalan ulang penerbangan setelah diberitahu oleh biro umrah yang membawa rombongan.

Jemaah tadinya diperkirakan akan tiba di Jeddah besok.

"Makcik sudah tiba di Kota Kinabalu tadi malam dan ketika situasi seperti ini terjadi, kami hanya bisa pasrah dan berdoa semoga keadaan membaik dan selamat sampai tujuan," katanya.

Beberapa penerbangan hari ini termasuk Malaysia Airlines dan Air Asia yang menghubungkan KLIA, Sabah, dan Sarawak, dibatalkan hari ini menyusul letusan gunung berapi di Gunung Ruang, Indonesia.

Malaysia Airlines sejauh ini telah menginformasikan bahwa 19 penerbangannya telah dibatalkan, 11 penerbangan yang melibatkan Sabah, sedangkan delapan penerbangan lainnya melibatkan Sarawak.

Baca juga: Uskup Sydney Telah Maafkan, Doakan, dan Anggap Pelaku sebagai Anaknya

Air Asia juga mengumumkan 16 penerbangannya dengan tujuan KLIA dan Sabah dibatalkan, dengan rincian delapan penerbangan dengan tujuan Kota Kinabalu dan delapan penerbangan dengan tujuan Tawau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com