Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Rakyat Iran soal Serangan ke Israel...

Kompas.com - 18/04/2024, 11:08 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TEHERAN, KOMPAS.com - Untuk kali pertama, Iran melancarkan serangan langsung ke Israel dari wilayahnya. Langkah ini dianggap penting bagi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk menjaga kredibilitasnya di Timur Tengah dan para pendukungnya di dalam negeri.

Serangan itu juga menjadi ajang untuk menunjukkan komitmen serta kemampuan rudal dan pesawat nirawak (drone) Iran.

IRGC didirikan 45 tahun silam untuk mempertahankan sistem di Iran dan berfungsi sebagai penyeimbang bagi pasukan militer. Sejak itu, mereka telah menjadi kekuatan bersenjata, politik, dan ekonomi besar di Iran juga Timur Tengah.

Baca juga: Parade Militer, Iran Rayakan Kesuksesan Serang Israel

Setelah serangan pada Minggu (14/4/2024), banyak pendukung Republik Iran turun ke jalanan Teheran untuk merayakannya sembari membawa simbol-simbol Palestina.

"Saya percaya keputusan menyerang Israel itu tepat untuk mencegah pembunuhan lebih lanjut atas komandan-komandan Iran di Suriah dan tempat lainnya," kata seorang perempuan berusia 20-an tahun yang mendukung Pemerintah Iran dalam pesan suara yang dikirim ke BBC Persia.

Namun, banyak pula warga Iran yang kritis terhadap pemerintah mengatakan bahwa rezim saat ini tidak mewakili pandangan seluruh penduduk Iran.

"Kami bukan Republik Islam, kami adalah Iran yang sesungguhnya. Orang-orang Iran sendiri tengah berperang dengan rezim saat ini. Kami tidak menyimpan benci terhadap negara mana pun, termasuk Israel," kata pria berusia 40-an dalam pesan suara yang dibagikan ke BBC Persia.

Sementara itu, seorang perempuan berusia 50-an tahun khawatir serangan itu bisa bereskalasi menjadi perang kawasan, memicu konfrontasi total antara Iran dan Israel beserta para sekutunya dari Barat.

Sentimen ini tecermin pada kian jatuhnya nilai mata uang Iran terhadap dollar AS.

Baca juga: Menlu Inggris David Cameron Yakin Israel Akan Balas Serangan Iran

Ketakutan akan pembalasan memicu antrean panjang

Antrean panjang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar setelah Iran mengumumkan serangannya ke Israel.ANADOLU/FATEMEH BAHRAMI via BBC INDONESIA Antrean panjang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar setelah Iran mengumumkan serangannya ke Israel.
Sejumlah warga Iran khawatir akan terjadi pembalasan dari Israel dan sekutunya menyusul serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Warga tampak berebut menimbun kebutuhan pokok seperti makanan dan bahan bakar.

Antrean panjang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak di Teheran dan kota-kota besar lainnya, sementara banyak pembeli membanjiri berbagai toko swalayan besar.

Meski Israel mengeklaim sukses mencegat 99 persen dari 300 rudal dan drone yang ditembak ke wilayahnya, para pejabat Iran merayakan serangan itu sebagai sebuah keberhasilan.

Mereka menekankan dampak simbolis aksi itu, terlepas dari jumlah korban jiwa yang berhasil ditimbulkan.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menyatakan salah satu target serangan Iran adalah Pangkalan Angkatan Udara Notam milik Israel.

Dua minggu silam, jet tempur F-35 Israel lepas landas dari pangkalan itu, menyerang Konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh perwira IRGC.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com