Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM-nya Pro-Rusia, Ribuan Warga Slovakia Patungan Beli Peluru untuk Ukraina

Kompas.com - 18/04/2024, 06:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRATISLAVA, KOMPAS.com - Ribuan warga Slovakia patungan untuk membelikan peluru bagi Ukraina, mengabaikan perdana menteri pro-Rusia mereka yang menyetop bantuan ke Kyiv.

Sejak Senin (15/4/2024) hingga Rabu (17/4/2024), ribuan orang telah menyumbangkan 575.000 euro (Rp 9,92 miliar) ke kelompok penggalang dana Peace for Ukraine

PM Slovakia Robert Fico yang berkuasa sejak tahun lalu menghentikan bantuan militer ke Ukraina—negara tetangga mereka—dan menganjurkan perundingan damai dengan Rusia.

Baca juga: Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

“Kami, warga Slovakia, ingin dan dapat membantu,” kata Zuzana Izsakova, perwakilan penggalang dana, dikutip dari kantor berita AFP.

“Kami ingin menunjukkan bahwa bukan hanya pemerintah dan Robert Fico yang memutuskan masalah ini,” lanjutnya.

Organisasi itu berencana menyalurkan dana donasi ke inisiatif internasional yang dipelopori Republik Ceko untuk membeli amunisi bagi Ukraina.

Perdana Menteri Ceko Petr Fiala pada Selasa (16/4/2024) mengatakan, 20 negara berjanji membeli 500.000 peluru artileri untuk Ukraina dari luar Eropa.

Adapun Pemerintah Slovakia belum bergabung dengan inisiatif itu.

Baca juga:

Marian Kulich, perwakilan lain dari Peace for Ukraina, mengatakan bahwa proyek tersebut lahir dari penolakan terhadap sikap pemerintah kepada Ukraina.

“Kami yakin banyak orang di Slovakia tidak menolak inisiatif Pemerintah Ceko,” kata Kulich kepada AFP.

Sementara itu, Izsakova mengatakan, kelompoknya ingin menyamai torehan dana satu juta euro (Rp 17,27 miliar) yang disumbangkan Pemerintah Slovenia bulan lalu.

Baca juga: Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com