Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penikaman Massal Mal Sydney: Belum Ada Indikasi Terorisme, Motif Masih Diselidiki

Kompas.com - 13/04/2024, 20:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang penyerang yang menikam tujuh orang secara fatal di sebuah mal Sydney telah ditembak mati oleh polisi di pinggiran pantai Bondi pada Sabtu (13/4/2024).

Ratusan orang melarikan diri dari tempat kejadian.

Penyerang ditembak oleh seorang petugas polisi setelah dia menyerang pembeli di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction yang sibuk.

Baca juga: UPDATE Penikaman Massal di Mal Sydney: Korban Tewas Jadi 7 Orang, WNI Diimbau Hindari Keramaian 

Dilansir dari Reuters, lima dari tujuh korban tewas adalah perempuan, sementara delapan orang, termasuk bayi berusia sembilan bulan, dibawa ke rumah sakit dengan luka tusuk, kata Komisaris Polisi New South Wales Karen Webb pada konferensi pers.

Polisi pada tahap ini tidak yakin serangan itu terkait dengan terorisme, kata Webb.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan belum ada indikasi mengenai motif pria tersebut.

“Ini adalah tindakan kekerasan yang mengerikan, tanpa pandang bulu menyasar orang-orang tidak bersalah yang biasa berbelanja di hari Sabtu," ujarnya.

“Malam ini pikiran pertama seluruh warga Australia tertuju pada para korban tindakan mengerikan ini," tambahnya.

Australia mempunyai undang-undang senjata dan pisau yang paling ketat di dunia, dan serangan seperti yang terjadi pada hari Sabtu jarang terjadi.

Layanan darurat dipanggil ke mal, sekitar tiga kilometer (1,9 mil) dari Pantai Bondi yang ikonik di Sydney dan populer di kalangan anak-anak dan keluarga, tepat sebelum jam 4 sore (0600 GMT) setelah laporan penikaman tersebut, kata polisi.

Baca juga: Google Blokir Tautan Outlet Berita California dari Hasil Pencarian

Ayush Singh, 25, sedang bekerja di sebuah kafe di mal ketika dia melihat serangan itu dan kemudian mendengar suara tembakan saat polisi merespons.

"Saya melihat pria yang membawa pisau itu berlari dan mengejar orang-orang. Ketika dia berjalan di samping saya, saya mendengar dua atau tiga suara tembakan dan pria itu berhasil dilumpuhkan," katanya.

 Baca juga: Kronologi dan Cerita Saksi Mata Penikaman Massal di Mal Sydney yang Tewaskan 5 Orang

“Orang-orang di sekitar saya ketakutan. Ada beberapa wanita tua yang saya bantu untuk membawa mereka ke tempat yang aman di dalam kafe," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com