Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Kompas.com - 28/03/2024, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Salah satu pemimpin senior Hamas, Ghazi Hamad menyatakan bahwa Israel keras kepala dan menginginkan perang di Gaza terus berlanjut.

Hal itu dapat dilihat dengan diabaikannya resolusi pertama Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza Palestina.

"Belum ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata atau negosiasi pertukaran tahanan," kata Ghazi Hamad, dikutip dari AFP pada Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Israel Tetap Serang Gaza meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Selain perang masih berkecamuk di Jalur Gaza, kekerasan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel. Di mana serangan Israel pada hari Rabu di kota Jenin di utara menewaskan tiga orang.

Israel juga setiap hari saling baku tembak lintas perbatasan dengan sekutu Hamas, Hezbollah, di Lebanon.

Permusuhan yang juga menargetkan militan Hamas tersebut, telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara Israel dan Hezbollah, yang terlibat dalam perang pada 2006.

Hezbollah menembakkan rentetan roket ke Israel utara pada hari Rabu dan menewaskan seorang warga sipil, setelah Israel melancarkan serangan mematikan menjelang fajar di Lebanon selatan.

Sebelumnya, DK PBB pada Senin (25/3/2024) telah mengeluarkan resolusi menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan para tawanan.

Amerika Serikat yang telah menghalangi resolusi-resolusi sebelumnya, bersikap abstain.

Sehingga mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan jadwal kunjungan para pejabatnya ke AS untuk membahas situasi di Rafah.

Namun seorang pejabat AS kemudian mengatakan Israel ingin menjadwalkan ulang perundingan.

Utusan Israel dan Hamas telah melakukan perundingan tidak langsung selama berminggu-minggu yang bertujuan menghentikan pertempuran.

Baca juga: Tak Ada Bantuan, Warga Gaza Memakan Tanaman Liar Ini karena Kelaparan

Hanya saja, kedua belah pihak mengatakan pekan ini bahwa diplomasi tersebut gagal.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berlangsung pada tingkat teknis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com