Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tetap Serang Gaza meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Kompas.com - 26/03/2024, 12:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel pada Selasa (26/3/2024) ini terus memerangi kelompok Hamas. Israel juga tidak akan berhenti berperang meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Resolusi tersebut diadopsi Senin kemarin setelah sekutu terdekat Israel, yakni Amerika Serikat, abstain.

DK PBB menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadhan yang sedang berlangsung, yang mengarah pada gencatan senjata permanen.

Baca juga: Tak Ada Bantuan, Warga Gaza Memakan Tanaman Liar Ini karena Kelaparan

Sebagaimana diberitakan AFP, resolusi ini juga menuntut agar Hamas dan militan lainnya membebaskan sandera yang mereka sandera pada serangan 7 Oktober 2023.

Meskipun demikian, resolusi itu tidak secara langsung menghubungkan pembebasan tersebut dengan gencatan senjata.

Setelah pemungutan suara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memimpin seruan agar resolusi tersebut diterapkan.

"Kegagalan tidak bisa dimaafkan," tulisnya di platform media sosial X.

Israel bereaksi keras terhadap sikap abstain AS, karena Israel membiarkan resolusi tersebut disahkan dan 14 anggota Dewan Keamanan lainnya memberikan suara "ya".

Resolusi tersebut adalah yang pertama sejak perang di Gaza meletus untuk menuntut penghentian segera pertempuran atau perang Israel-Hamas tersebut.

Washington bersikeras bahwa sikap abstainnya, yang diikuti dengan banyaknya veto, tidak menandai adanya perubahan dalam kebijakannya, meskipun AS telah mengambil sikap yang semakin keras terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, 70 orang tewas pada Selasa pagi, termasuk 13 orang dalam serangan udara Israel di sekitar Kota Rafah di Gaza selatan, yang merupakan titik konflik utama dalam perang tersebut.

Hamas menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB dan menegaskan kembali kesiapannya untuk merundingkan pembebasan sandera dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Baca juga: Ini Tanggapan Warga Gaza yang Lelah dengan Perang dan Berbagai Seruan Gencatan Senjata

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Hamas menuduh Israel menggagalkan perundingan putaran terakhir yang diselenggarakan oleh mediator Qatar.

Hamas mengatakan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan upaya negosiasi dan mencegah tercapainya kesepakatan hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com