Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Resmi Kate Middleton Tak Bendung Teori Konspirasi, Tagar #Kategate Makin Mencuat

Kompas.com - 26/03/2024, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Pasca-pengakuan Putri Wales Kate Middleton tentang diagnosis kankernya, teori konspirasi dengan tagar #kategate semakin mencuat di media sosial. 

Meskipun sudah ada bukti berupa video resmi dari Istana Kensington, postingan-potingan yang memuat teori-teori tidak berdasar terus menyebar, menunjukkan kekuatan dan pengaruh dari teori konspirasi online serta para pelaku yang menyebarkannya.

Menurut BrandMentions, sebuah perusahaan pemantau penyebaran hashtag dan kata kunci online, terjadi peningkatan jumlah penyebutan hashtag #kategate di platform media sosial besar. 

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Kanker Kate Middleton | Penembakan Konser Moskwa

Puncaknya mencapai 400 penyebutan pada Minggu (24/3/2024), yang lebih tinggi dari sebelumnya yaitu 373 pada akhir pekan sebelumnya. Hal ini terutama terjadi di platform X, diikuti oleh Instagram dan TikTok.

Salah satu video di TikTok yang viral dengan lebih dari 200.000 penonton mengklaim bahwa video resmi sang putri mungkin telah dimanipulasi, merujuk pada penggunaan citra AI. 

Namun, BBC telah mengonfirmasi bahwa kru dari unit Studio BBC yang memfilmkan pengumuman tersebut.

Dilansir dari Guardian, Quassim Cassam, seorang profesor filsafat di Universitas Warwick dan ahli teori konspirasi, menjelaskan bahwa teori konspirasi sering kali dipicu oleh bukti yang mengabaikannya. 

Teori-teori semacam ini sulit untuk diberantas karena para pengikutnya cenderung mengabaikan bukti yang bertentangan dengan narasi konspirasi yang mereka yakini.

Di sisi lain, Whitney Phillips, asisten profesor platform digital dan etika di Universitas Oregon, mengatakan bahwa spekulasi dan teori konspirasi juga dapat menjadi hiburan bagi pengguna media sosial, tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap individu yang menjadi sasaran dari teori tersebut.

Logically, sebuah perusahaan asal Inggris yang menganalisis disinformasi, mencatat adanya tren di mana para pengguna internet yang awalnya tidak terlibat dalam teori konspirasi kini turut serta dalam menyebarkan teori-teori tersebut untuk sekadar bersenang-senang.

Baca juga: Akui Idap Kanker, Kate Middleton Banjir Pujian

Dalam konteks ini, Joe Benarroch, kepala media operasional bisnis di sebuah media arus utama, menegaskan pentingnya tanggung jawab media dalam menyebarkan informasi yang akurat dan menghindari penyebaran narasi yang dapat merugikan individu yang bersangkutan.

Pihak Meta, pemilik Instagram, dan TikTok juga telah mengeluarkan pedoman dan kebijakan untuk mengatasi konten disinformasi dan teori konspirasi di platform mereka masing-masing.

Baca juga: Pangeran Harry-Meghan Markle Kirim Pesan Dukungan untuk Kate Middleton

Meskipun demikian, para ahli meyakini bahwa dalam jangka panjang, popularitas teori konspirasi terkait Putri Wales akan meredup seiring bergesernya fokus pengikut teori tersebut ke narasi konspirasi yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com