Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikki Haley Tunda Kampanyenya Usai Kalah Telak pada "Super Tuesday"

Kompas.com - 07/03/2024, 07:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AP News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley menunda kampanyenya pada Rabu (6/3/2024) setelah kalah telak di seluruh negeri pada pemilihan pendahuluan Super Tuesday.

Haley juga meninggalkan Donald Trump sebagai kandidat utama terakhir yang tersisa untuk nominasi dari Partai Republik tahun 2024.

Selain itu, Haley tidak mendukung Trump dalam pidatonya di Charleston, Carolina Selatan. Sebaliknya, dia menantangnya untuk mendapatkan dukungan dari Partai Republik moderat dan pemilih independen yang mendukungnya.

Baca juga: Presiden AS: Bantuan ke Gaza Bisa lewat Udara atau Jalur Laut

"Sekarang terserah pada Donald Trump untuk mendapatkan suara dari orang-orang di partai kita dan di luar partai yang tidak mendukungnya. Dan saya berharap dia melakukan itu," katanya, dikutip dari AP News pada Kamis (7/3/2024).

"Yang terbaik, politik adalah tentang membawa orang ke tujuan Anda, bukan menolak mereka. Dan perjuangan konservatif kami sangat membutuhkan lebih banyak orang," imbuh dia.

Diketahui, Haley adalah pesaing utama Trump ketika ia ikut dalam pencalonan pada Februari 2023.

Ia menghabiskan fase terakhir kampanyenya dengan secara agresif memperingatkan Partai Republik agar tidak menerima Trump, yang menurutnya terlalu termakan oleh kekacauan dan keluhan pribadi Trump atas kekalahan dia terhadap Presiden Joe Biden dalam pemilihan umum.

Kini, Trump hanya fokus pada kemungkinan pertarungan ulangnya dengan Joe Biden pada bulan November mendatang.

Baca juga: Pilpres AS 2024: Nikki Haley Menang Primary Washington DC, Rentetan Kemenangan Trump Terhenti

Mantan presiden AS tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai 1.215 delegasi yang diperlukan untuk meraih nominasi Partai Republik pada akhir bulan ini.

Kekalahan Haley menandai pukulan yang menyakitkan, meski bisa diprediksi, bagi para pemilih, donor, dan pejabat Partai Republik yang menentang Trump melalui slogan politik “Make America Great Again” (Membuat Amerika Hebat Lagi).

Dia sangat populer di kalangan pemilih moderat dan lulusan perguruan tinggi, daerah pemilihan yang kemungkinan besar akan memainkan peran penting dalam pemilihan umum.

Namun tidak jelas apakah Trump, yang baru-baru ini menyatakan bahwa donor Haley akan dilarang secara permanen dari gerakannya, pada akhirnya dapat menyatukan partai yang terpecah belah.

Haley berbicara dengan para donor pada pertemuan Zoom Rabu sore, menurut dua orang yang mengetahui rencana tersebut.

Sementara Trump pada Selasa malam menyatakan bahwa Partai Republik bersatu mendukungnya.

Baca juga: Mantan Dubes AS Nikki Haley Umumkan Maju Pilpres 2024 dari Partai Republik, Saingi Trump

Namun dalam sebuah pernyataan tak lama kemudian, juru bicara Haley Olivia Perez-Cubas menyatakan bahwa persatuan tidak dicapai hanya dengan menyatakan, "kami bersatu".

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com